Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

dr. Haing S. Ngor adalah seorang dokter bedah yang memenangkan piala Oscar Academy Award for Best Supporting Actor pada tahun 1985 di film The Killing Fields. Dia juga adalah orang asia pertama yang mendapatkan piala Oscar pada kategori ini.

Sebelum sukses berakting, dr. Ngor adalah seorang dokter bedah yang merangkap sebagai ginekologis (dokter kebidanan) di Kamboja. Tetapi setelah terjadi pemberontakan di Kamboja pada tahun 1975, dia diungsikan di tempat pengungsian tahanan bersama istrinya.

Di tempat pengungsian itu, dr. Ngor bersama jutaan orang lainnya diperbudak dan disiksa. dr. Ngor kehilangan salah satu jarinya di tempat pengungsian ini. Dan yang sangat disayangkan, istrinya meninggal dunia saat melahirkan di tempat pengungsian tersebut.

Akhirnya pada 1979, dr. Ngor diselamatkan oleh pasukan Vietnam lalu dipindahkan ke tempat pengungsian di Thailand dan menjadi dokter di sana. Satu tahun kemudian, pada tahun 1980, dr Ngor bersama sepupunya pergi ke Amerika Serikat untuk merantau. Sayangnya lisensi medis-nya tidak diterima di Amerika Serikat sehingga membuat dia harus beralih profesi.

Pada tahun 1985, dia ditawari akting oleh salah satu pembuat film Hollywood untuk memerankan film mengenai pemberontakan di Kamboja. Awalnya dr. Ngor menolak, akan tetapi, dia teringat istrinya pernah menyuruhnya untuk menunjukan apa yang terjadi di Kamboja kepada dunia. Baru setelah itulah, dr. Ngor bersedia bermain film The Killing Fields, dan langsung memenangkan piala Oscar di Academy Awards 1985, pada akting perdananya tersebut.

Gambar dari: CAAM

Setelah mendapatkan piala Oscar dari Academy Awards, karir akting dr. Ngor terus melejit hingga dia memerankan banyak film dan tayangan serial TV di Amerika Serikat. Dia mendirikan badan amal Dr. Haing S. Ngor Foundation untuk membantu anak-anak di Kamboja dan membangun infrastuktur di negara tersebut.

Sayangnya pada tahun 1996, dr. Ngor meninggal dunia dibunuh dan dirampok hartanya oleh 3 orang berandal jalanan. Hingga sekarang, jasa-jasa dr. Ngor masih dikenang oleh masyarakat Kamboja.


Dua vaksin DT dan Td sering membuat bingung banyak orang, bukan hanya pasien, tapi tenaga kesehatan pun kadang masih ada yang bingung dengan kedua vaksin ini. Banyak sekali sinonim dari kedua vaksin ini, ada DPT, DTP, DPTa, DPaT, Td, ataupun Tdap.

Lalu apa perbedaan kedua vaksin ini? Kenapa sinonimnya banyak banget? 


Serupa tapi tak sama
Vaksin DT dan Td merupakan vaksin yang sama-sama digunakan untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus. Kedua vaksin ini berisi tetanus toxoid dan difteri toxoid. Toxoid adalah racun bakteri yang sudah dilemahkan untuk bisa diperkenalkan ke imun tubuh agar terbentuk antibodi. 

Walaupun sama-sama berisi toxoid dari bakteri tetanus dan bakteri difteri, vaksin DT dan Td memiliki perbedaan pada kandungan vaksin dan target umur pemberiannya.


Target penggunaan
Untuk aplikasi penggunaannya, menurut situs resmi CDC dan WHO, vaksin DT diberikan untuk anak usia 7 tahun kebawah, sedangkan vaksin Td diberikan untuk dewasa dan anak usia 7 tahun keatas.

Dosis pemberian Vaksin DT dan Td memiliki jumlah dosis pemberian yang sama yaitu 0,5 ml untuk sekali pemberian. 
 

Kandungan vaksin
Nah, inilah yang membedakan antara vaksin DT dan Td, yaitu kandungan vaksinnya. Vaksin DT memiliki kandungan difteri toxoid yang lebih tinggi dibandingkan vaksin Td. Sedangkan kandungan vaksin tetanus toxoid pada keduanya relatif sama.
 
Menurut panduan vaksin dari WHO, kandungan isi toxoid dari suatu vaksin dihitung berdasarkan Limits of Flocculation (Lf).
 
Kandungan difteri toxoid dalam vaksin DT memiliki dosis yang lebih tinggi dibandingkan vaksin Td, bervariasi antara 20 - 25 Lf, tergantung merek dan jenis vaksinnya.
 
Sedangkan, vaksin Td memiliki kandungan difteri toxoid dengan dosis lebih rendah, bervariasi antara 2 - 5 Lf, tergantung merek dan jenis vaksinnya. Kurang lebih ⅕-nya dari vaksin DT.
 
Untuk dosis tetanus toxoid didalam vaksin Dt dan Td relatif sama. Bervariasi antara 5 - 10 Lf, tergantung merek dan jenis vaksinnya. 
 
 
Vaksin DT
Vaksin DT (D besar, T besar) atau singkatan dari “difteri-tetanus”.
 
Dosis
0,5 ml sekali suntik
 
Kandungan vaksin
  • Tetanus toxoid = 5 lf - 10lf
  • Difteri toxoid = 20 lf - 25 lf
Usia pemberian
  • Dosis 1 = usia 2 bulan
  • Dosis 2 = usia 4 bulan
  • Dosis 3 = usia 6 bulan
  • Booster 1 = 18 bulan
  • Booster 2 = 5-7 tahun atau pada anak kelas 1 SD saat program BIAS Puskesmas
Contoh merk
  • TD (generic) dari Sanofi
  • Daptacel® dari Sanofi
  • Pentacel® dari Sanofi
  • Infanrix® dari GlaxoSmithKline
  • Kinrix® dari GlaxoSmithKline
  • Pediarix® dari GlaxoSmithKline 

Kombinasi vaksin DT
Vaksin DT di Indonesia jarang berdiri sendiri dan sering dikombinasikan dengan vaksin pertusis.
Vaksin pertusis pun ada yang berisi whole-cell ataupun accellular.
 
Whole-cell lebih mudah diproduksi dan murah harganya, sering terdapat di puskesmas-puskesmas atau pun di rumah sakit pemerintah.
 
Sedangkan, untuk vaksin acellular, sering terdapat pada vaksin-vaksin bermerek yang cukup mahal. Keuntungannya adalah anak tidak mengalami demam jika diberikan vaksin acellular.
 
Vaksin DT yang dikombinasikan dengan vaksin “whole-cell pertusis” disebut vaksin DTP. Sinonim lain dari vaksin DTP adalah DPT atau DTwP. 
 
Sedangkan, untuk vaksin DT yang dikombinasikan dengan vaksin “acellular pertusis” disebut DPTa atau DTaP.


Vaksin Td
Vaksin Td (T besar, d kecil), atau singkatan dari “tetanus-difteri”. 
 
Dosis
0,5 ml sekali suntik
 
Kandungan vaksin
  • Tetanus toxoid = 5 lf - 10lf
  • Difteri toxoid = 2 lf - 5 lf
Usia Pemberian
  • Anak diatas 7 tahun
  • Dewasa
Waktu Pemberian
Menurut CDC, diberikan setiap 10 tahun sekali
 
Contoh merk
  • Td (generic) dari MassBiologics
  • Tenivac® dari Sanofi
  • Boostrix® dari GlaxoSmithKline
  • Adacel ® dari Sanofi 
 
Kombinasi vaksin Td
Vaksin Td di Indonesia bisa ditemui dalam kandungan 2 jenis vaksin; bisa berisi Td saja, atau bisa ditambah “acellular pertusis”, misalnya pada vaksin Tdap. 
 
Target penggunaan
Menurut situs resmi CDC dan WHO,
  • Vaksin DTaP/DPTa diberikan untuk anak usia 7 tahun kebawah.
  • Sedangkan vaksin Tdap diberikan untuk dewasa dan anak usia 7 tahun keatas. 
 
Kata Kunci
perbedaan vaksin DPT, DPTa, DPaT, DTP, DTPa. DTaP.
perbedaan vaksin tetanus, difteri, pertusis

Sebagai orangtua yang memiliki anak, saya pribadi merasa miris melihat keadaan anak-anak zaman sekarang menggunakan gadget. Banyak potensi positif dari gadget itu terabaikan. Malah, kebanyakan, potensi dari gadget itu berubah menjadi hal-hal negatif.

Oleh karena itulah, saya membuat tulisan ini untuk mengedukasi para orangtua untuk menggali potensi positif dari gadget sebagai alat pendidikan yang paling ampuh dan mudah di lingkungan keluarga. Selamat membaca.

Dulu dan sekarang

Zaman semakin maju, teknologi pun semakin canggih. Kita tidak bisa menyamakan zaman kita kecil dulu dengan zaman anak-anak kita sekarang.

Anak-anak zaman sekarang sangat pintar dalam mengoperasikan gadget; baik itu smartphone, tablet, laptop, komputer, dsb. Mereka hanya cukup melihat dan diajarkan sedikit, langsung bisa.

Di era modern ini pun, informasi sangat cepat terbang kesana kemari dan bisa diakses secara global dari belahan bumi manapun menggunakan internet. Kita bisa melihat berita hingga gosip secara real time. Silaturahmi pun dipermudah dengan adanya media sosial dan messaging apps. Kita bisa berkumpul bersama teman-teman lama di dalam grup dunia maya.

Acara-acara tontonan di internet pun semakin banyak dan lebih menarik dibandingkan tontonan di TV. Mulai dari Youtube dan Vimeo yang menyajikan tontonan gratis tanpa bayar. Lalu ada Netflix, Iflix, HOOQ, dsb. yang menyajikan tontonan film-film bioskop dengan bayaran perbulan; serupa seperti TV kabel, namun lebih baik.

Semua kemudahan internet tersebut bisa kita akses dari gadget yang kita miliki dirumah. Ditambah lagi tarif akses internet yang semakin murah dan mudah didapat hingga ke pelosok-pelosok; baik menggunakan kabel fiber optics maupun menggunakan sinyal radio selular.


Memahami cara gadget bekerja

Smartphone, smart tv, smart refrigerator, dsb. adalah beberapa contoh teknologi zaman "kekinian" yang mulai serba smart. Ketika semua alat teknologi semakin smart, kita sebagai orangtua juga dituntut untuk lebih smart. Kita harus lebih bisa mengoperasikan gadget dibandingkan anak-anak kita.

Operating system untuk komputer, seperti Windows dan Macintosh; maupun operating system untuk smartphones dan tablets, seperti Android dan iOS; memiliki mode "parenting" untuk membatasi anak-anak kita dalam menggunakan gadget. Selain itu juga, terdapat aplikasi-aplikasi yang bisa kita install, baik di komputer ataupun smartphone, yang bisa kita gunakan untuk memblokir anak-anak dari menggunakan internet dan game secara berlebihan.


Positif dan negatif

Bagai pisau bermata dua. Gadget bisa jadi penunjang atau malah bisa jadi petaka dalam pendidikan dan tumbuh kembang anak-anak. Walaupun gadget memiliki banyak kelebihan, akan tetapi jika tidak dikelola dengan baik, gadget pun memiliki banyak kelemahan yang tentunya sudah kita bisa rasakan dan ketahui.

Pada anak bayi dan balita, kehadiran gadget dirumah  bisa meringankan beban orangtua dalam mengalihkan pikiran anak agar si anak diam; tapi, disisi yang lain gadget juga bisa merusak pikiran, konsentrasi, dan perilaku si anak. Jika tidak dapat gadget, maka si kecil akan menangis dan mengamuk.

Begitupun pada anak usia sekolah. Kehadiran gadget bisa menjadi alat pendidikan terbaik karena bisa mengakses berbagai informasi pendidikan dengan mudah; tapi, disisi lain, kehadiran gadget juga bisa membuat si kecil adiksi terhadap gadget. Tipe pendidikan yang seperti ini disebut dengan drone parenting. Untuk lebih lanjut mengenai hal ini, bisa dilihat pada artikel di Sahabat Keluarga Kemdikbud: Drone Parenting, Pola Asuh Orangtua Milenial

Lalu, penggunaan media sosial tanpa kontrol diri yang baik bisa dijadikan ajang narsis berlebihan hingga menjadi ajang saling menyombongkan diri. Bahkan kolom-kolom komentar di media sosial pun kebanyakan diisi oleh ujaran-ujaran kebencian.

Isi video di Youtube pun, jika kita tidak pilih-pilih, banyak yang tidak sesuai dengan norma-norma masyarakat yang berlaku di Indonesia. LGBT, Alkohol, hingga sex bebas merupakan hal yang wajar bagi kebanyakan masyarakat Amerika dan Eropa.


Solusi bagi orangtua kekinian

Kita tidak mungkin bisa menjauhkan si kecil dari gadget dan internet. Walaupun kita berhasil melarang di rumah, anak-anak pasti akan terpapar dari teknologi di luar sana. Bukan tidak boleh anak-anak memegang gadget, akan tetapi perlu cara khusus agar gadget ini tidak menjadi petaka di rumah.

Jika anak kita sudah memasuki usia sekolah, jangan dulu berikan gadget hingga psikologisnya matang. Sebaiknya gadget baru diberikan pada usia remaja; itupun masih perlu diawasi dan dimoderasi agar tidak mejadi adiksi dan terjerumus hal-hal negatif.

Batasi dan moderasi anak-anak kita dalam menggunakan gadget. Batasi waktu menggunakan gadget. Moderasi aplikasi-aplikasi apa saja yang boleh dimainkan si kecil. Jika ingin meng-install game, install-lah game-game yang mendidik dan sesuai dengan umurnya.

Ajarkan pada anak-anak kita untuk bisa membedakan mana yang boleh dan tidak boleh dilihat di dunia maya. Beritahu padanya bahwa pornografi, LGBT, alkohol, dan sex bebas merupakan perbuatan tercela.

Tidak semua orangtua sama. Banyak orangtua yang tidak tahu dan tidak paham tentang gadget malah memberikan gadget pada anak-anaknya di usia sekolah. Hal ini bisa berdampak pada anak kita yang membandingkan dirinya dengan temannya yang sudah mendapatkan gadget lebih dulu. Inilah pentingnya kesabaran kita sebagai orangtua untuk menjelaskan alasan mengapa gadget belum boleh dipegang oleh si kecil.

Ajarkan pendidikan moral dan etika pada anak-anak kita agar bisa menghargai orang lain baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Ajarkan agar si kecil santun dalam berucap dan berkomentar di dunia maya. Jika anak-anak kita sudah mulai dewasa dan bisa menggunakan media sosial, ajarkanlah mereka untuk meng-share hal-hal positif dan bukan hal-hal pribadi; apalagi hal-hal yang mengandung kebencian terhadap suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).


Salah kita juga

Monkey see, monkey do. Itulah pepatah orang Amerika Serikat untuk menunjukan orang yang meniru segala hal tanpa dipikir terlebih dahulu. Pepatah ini bisa kita aplikasikan pada anak-anak karena akal dan pikiran mereka belum matang. Mereka meniru apa yang mereka lihat tanpa mengetahui baik dan buruknya. Oleh karena itu, penting sekali kita, sebagai orangtua, untuk memberikan contoh yang baik di dalam lingkungan keluarga.

Baik sadar atau tidak, kitalah sendiri yang mendidik anak-anak kita untuk menjadi adiksi terhadap gadget. Berapa kali kita mengabaikan si kecil demi melihat posting-an media sosial di gadget kita? Berapa kali kita mengabaikan si kecil demi menonton video menarik di Youtube?

Adiksi gadget yang terjadi pada kita, kita sendirilah yang harus mengobatinya. Jangan sampai ketergantungan kita pada gadget dicontoh oleh si kecil. Mulailah untuk meng-uninstall semua media sosial kita di smartphone kita. Kita tidak akan pernah rugi tanpa mesti posting, ataupun melihat posting-an orang lain.


Disconnect sehari


Ketika weekend tiba, cobalah untuk disconnect dari gadget walau hanya satu hari saja. Matikan gadget kita semua. Matikan gadget anak-anak. Cobalah kita berinteraksi dengan si kecil. Ajaklah dia main keluar. Ajarkan hal-hal baru padanya.

Anak kita merupakan aset dimasa depan. Ketika kita tua nanti, merekalah yang akan "mengasuh" kita semua. Jika dari sekarang saja kita cuek terhadap mereka dan sibuk dengan gadget-gadget kita, bagaimana jika kita tua nanti?


Kesimpulan
Terakhir sebagai penutup, setelah panjang lebar saya jelaskan mengenai antara hubungan gadget, orangtua, dan anak-anak; berikut adalah kesimpulan yang bisa saya tarik:
  • Kita, sebagai orangtua, harus memahami betul bagaimana cara teknologi "kekinian" bekerja; mulai dari cara mengoperasikan gadget hingga cara aplikasi di gadget bekerja.
  • Kita harus melawan adiksi kita terhadap gadget agar menjadi contoh bagi anak-anak.
  • Batasi dan moderasi anak-anak kita dalam menggunakan gadget.
  • Jangan dulu berikan gadget pada anak-anak kita hingga usia remaja.
  • Ajarkan mana hal positif dan hal negatif di dunia maya.
  • Berikan pendidikan moral dan etika di dunia nyata dan di dunia maya.
Mudah-mudahan tulisan ini bisa bermanfaat untuk para orangtua sekalian. Terimakasih.




#sahabatkeluarga

NB:
semua gambar yang ada di blog post ini merupakan gambar gratis tanpa hak cipta dari situs pixabay.com







Ketika kebanyakan dokter belomba-lomba mencari kemewahan, para dokter ini memilih untuk mengabdikan hidupnya untuk masyarakat banyak. Siapa saja mereka?


dr. Lie Agustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV
Dokter keturunan tionghoa ini memiliki konsep unik dalam melayani pasien tanpa pamrih. Beliau mendirikan rumah sakit apung, yaitu sebuah perahu yang disulap menjadi rumah sakit. Perahu ini digunakan untuk menolong pasien-pasien di daerah kepulauan terpencil diseluruh Indonesia.

Rumah sakit apung ini awalnya sebuah perahu nelayan yang kemudian dimodifikasi menjadi sebuah perahu medis dengan fasilitas rumah sakit. Mulai dari klinik rawat jalan hingga kamar operasi tersedia di rumah sakit apung ini. Semua pelayanan di rumah sakit apung ini gratis tanpa dipungut biaya sedikit pun.

Rumah sakit apung ini merupakan bagian dari Dokter Share Foundation (Yayasan Dokter Peduli), yang merupakan yayasan amal milik beliau dalam bidang medis. Selain rumah sakit apung, yayasan milik beliau ini juga memiliki program dokter terbang.

Berita seputar dr. Lie Agustinus
Video seputar dr. Lie Agustinus




Prof. Dr. Aznan Lelo Ph.D, Sp.FK
Beliau ini merupakan staf pengajar farmakologi klinik di fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU). Walaupun gelarnya banyak, akan tetapi beliau ini sangatlah bersahaja. Beliau tidak mau dipanggil Prof, beliau lebih senang dipangging dengan panggilan Buya.

Beliau membuat tempat praktek tanpa papan nama di salah satu daerah di kota Medan dengan tarif seikhlasnya.

Berita seputar Prof. Aznan
Video seputar Prof. Aznan



dr. Lo Siaw Ging, M.A.R.S
Dokter yang akrab dipanggil dokter Lo ini merupakan dokter yang sudah sangat senior; berumur lebih dari 80 tahun. Walaupun begitu, beliau ini sangatlah ikhlas dan tulus dalam menolong pasien. Beliau membuka klinik di daerah Jagalan, Solo, dengan tarif seikhlasnya.

Berita seputar dr. Lo
Video seputar dr. Lo



dr. Ferihana
Dokter bercadar ini merupakan dokter yang sangat ramah dan ikhlas dalam mengobati pasien. Beliau membuka praktek 24 jam dengan tarif seikhlasnya di daerah Bantul, Yogyakarta.

Kisah inspiratif dan kisah suka duka beliau dalam melayani pasien dengan ikhlas sudah ditayangkan di berbagai televisi nasional.

Berita seputar dr. Ferihana
Video seputar dr. Ferihana



dr. Ni Luh Putu Upadisari
dokter yang dikenal dengan julukan "dokter pasar" ini merupakan dokter yang sangat rendah hati. Julukan nama tersebut muncul karena beliau ini membuka tempat praktek di lantai 5, Pasar Badung Baru, yaitu pasar terbesar di Bali. Beliau sangat rajin mengunjungi para pedagang dan pembeli di pasar tersebut untuk menanyakan seputar kesehatan para pedagang disana.

Selain praktik dengan tarif seikhlasnya, dokter yang akrab dipanggil dokter Sari ini juga sangat memperhatikan kesehatan reproduksi wanita. Beliau mendirikan Yayasan Rama Sesana sebagai wadah untuk membantu dan mendidik masyarakat sekitar Bali mengenai kesehatan reproduksi wanita.

Berita seputar dr. Ni Luh Putu
Video seputar dr. Ni Luh Putu







Serupa tapi tak sama
Penyakit influenza (flu) dan common cold memiliki banyak kemiripan. Kedua penyakit ini merupakan penyakit dengan angka kunjungan tertinggi di semua instalasi kesehatan di Indonesia.

Dalam bahasa medis, penyakit flu dikenal dengan istilah influenza. Penyakit ini diakibatkan oleh virus dari famili Orthomyxoviridae. Virus-virus penyebab flu ini beraneka ragam, dimulai dari yang memiliki gejala ringan, hingga yang memiliki gejala sangat berat seperti flu burung.

Sedangkan common cold disebabkan oleh salah satu diantara 200 lebih jenis virus. Diantara semuanya, virus yang paling sering menyebabkan common cold adalah rhinovirus, coronavirus dan RSV (respiratory syncytial virus).

Untuk mempersempit pembahasan, saya hanya akan membahas penyakit flu dengan keluhan ringan saja yang mirip dengan common cold. Saya tidak akan membahas penyakit influenza berat seperti flu burung (avian influenza) atau flu babi (swine influenza).



Gejala dan tanda
Penyakit influenza (flu) dan penyakit common cold memiliki gejala dan tanda yang sama sehingga sulit dibedakan. Bahkan tenaga medis profesional sekalipun sulit membedakan kedua penyakit ini jika hanya melihat dari gejala dan tandanya saja.

Biasanya common cold memiliki gejala yang lebih ringan dibandingkan influenza, jarang menimbulkan demam, dan biasanya akan sembuh lebih cepat. Lebih lengkapnya bisa dilihat di tabel berikut:



Penegakan Diagnosis
Penyakit common cold dan flu sering tumpang tindih dalam penulisan diagnosisnya karena kemiripannya. Pada diagnosis ICD 11, common cold masuk kedalam kode J00 sedangkan Influenza masuk kedalam kode J09-J11.

Beberapa penyakit virus dan bakteri jenis lain sering menimbulkan gejala mirip flu (flu-like syndrome) pada serangan akut-nya. Misalnya penyakit hepatitis, demam berdarah dengue (DBD), HIV, pneumonia. dsb.

Banyak tenaga kesehatan yang lebih senang mendiagnosis penyakit flu atau common cold dengan diagnosis "viral infection" saja, karena saking umumnya penyakit ini dan agar tidak miss diagnosis dengan penyakit kronis yang memiliki gejala awal mirip flu.

Diagnosis flu dan common cold cukup ditegakan dari gejala dan tandanya saja. Tidak perlu pemeriksaan laboratorium lebih lanjut. Karena untuk mengetahui etiologi penyakit ini, butuh pemeriksaan yang cukup mahal; Misalnya seperti kultur virus atau pemeriksaan molekuler seperti polymerase chain reaction (PCR), enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), fluorescent in situ hybridization (FISH), dsb.


Terapi dan Penatalaksanaan
Penyakit flu dan common cold adalah penyakit yang self-limiting diseases, artinya penyakit ini bisa sembuh sendiri tanpa obat-obatan. Faktor kesembuhan ditentukan oleh imunitas seseorang ditambah dengan istirahat dan makan-makanan yang cukup. Obat-obatan yang ada hanya meredakan gejala, bukan menyembuhkan penyakit.

Kebanyakan merk obat flu yang dijual bebas ataupun yang dibeli dengan resep dokter mengandung kombinasi beberapa jenis obat. Bisa antara 3 hingga 5 kandungan obat. Obat flu yang memiliki banyak kandungan obat lebih baik meredakan gejala flu, tetapi meningkatkan resiko terjadinya efek samping obat dan interaksi obat.

Obat flu biasanya dikombinasikan dengan obat demam, anti alergi, dan/atau obat batuk; bisa dalam bentuk sirup ataupun dalam bentuk kaplet atau tablet.

Berikut ini adalah kandungan obat yang biasa terdapat dalam obat-obatan untuk flu:
  • Antipiretic (anti demam) : paracetamol
  • Antialergi : chlorpheniramine (CTM), loratadine
  • Antitussive (obat batuk) : dextrometrophane
  • Mucolytic (penghancur dahak) : ambroxol, bromhexine
  • Decongestant (anti hidung tersumbat) : pseudonoefedrin




Kata Kunci
Influenza atau common cold, comon cold.









Setiap luka bisa terkena tetanus, tapi, tidak setiap luka mesti ditangani dengan penatalaksanaan dan pencegahan Tetanus. Tergantung apakah luka tersebut termasuk dalam luka berisiko tinggi tetanus (tetanus-pround wound) atau tidak.

Banyak review article, journal medis, dan guidelines yang membahas mengenai luka-luka berisiko tinggi tetanus. Agar mempermudah, saya hanya akan mengambil dari 2 sumber saja; dari WHO dan dari Public Health England.


Menurut panduan WHO
Berikut adalah luka-luka yang yang beresiko tinggi tetanus, menurut buku Prevention and Management of Wound Infection yang dikeluarkan oleh WHO:
  • Luka yang tidak ditangani selama lebih dari 6 jam
  • Luka yang menusuk (vulnus punctum)
  • Terdapat tanda-tanda sepsis sistemik
  • Luka yang terkontaminasi dengan tanah, debu, kotoran hewan, atau pupuk dari kotoran hewan (manure)
  • Luka bakar (combustio)
  • Luka karena kedinginan atau radang dingin (frostbite)
  • Luka tembak (high velocity missile injuries)



Menurut panduan Public Health England
Adapun versi lainnya, yaitu menurut buku Tetanus: the green book, chapter 30 yang dikeluarkan oleh Public Health England, yang merupakan bagian dari Departement of Health, UK, pada 2013:
  • Berbagai jenis luka, termasuk luka bakar, yang membutuhkan tindakan medis dan tidak ditangani selama lebih dari 6 jam.
  • Berbagai jenis luka, termasuk luka bakar, yang menunjukan tanda-tanda kerusakan jaringan atau luka yang menembus dalam, terutama jika luka tersebut pernah kontak dengan tanah, debu, kotoran hewan, atau pupuk dari kotoran hewan (manure).
  • Luka yang didalamnya tertinggal benda asing.
  • Patah tulang terbuka (compound fracture).
  • Berbagai jenis luka, termasuk luka bakar, yang disertai dengan tanda-tanda sepsis sistemik.



Kata Kunci
Luka paku, luka bakar, luka tetanus, tertusuk paku karatan, paku berkarat.



Penyakit yang terjadi di daerah abdomen boleh dibilang cukup sulit untuk didiagnosis karena di dalam abdomen terdapat banyak organ; mulai dari otot, usus, hati, empedu, dsb. Dengan berkembangnya teknologi, pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis penyakit di sekitar abdomen pun semakin mudah; X-ray, CT scan, MRI, endoscopy, colonoscopy, diagnostic laparoscopy, dsb.

Walaupun alat-alat untuk pemeriksaan penunjang sudah semakin canggih, akan tetapi, pemeriksaan-pemeriksaan tersebut membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Oleh karena itulah, pemeriksaan fisik sederhana masih sangat digunakan untuk menegakan diagnosis.



Untuk mempermudah pemeriksaan fisik dalam mendiagnosis penyakit, wilayah abdomen dibagi menjadi 9 regio dan 4 kuadran.


Regio Abdomen


Kuadran Abdomen



Pada kesempatan ini, saya akan membahas seputar manuver khusus pemeriksaan fisik pada apendisitis akut (acute appendicitis). Tiga dari manuver berikutMc Burney's sign, Rovsing's sign, dan Blumberg's signmerupakan komponen pemeriksaan dari skor Alvarado. Pembahasan skor Alvarado sudah pernah saya bahas pada kesempatan sebelumnya di sini: Skor Avarado.



Berikut adalah manuver-manuver khusus yang dapat dilakukan untuk menegakan diagnosis apendisitis:


Mc Burney’s sign
Melakukan penekanan terhadap titik McBurney (McBurney's point) yang terdapat di 2/3 antara umbilikus dan anteriot superior iliac spine (ASIS).

(+) : terdapat nyeri tekan pada McBurney's point.
() : tidak ada nyeri tekan.

Video tutorialHow to find McBurney's Point



Rovsing's sign
Melakukan penekanan di beberapa titik dari mulai regio iliaca kiri hingga regio iliaca kanan dengan arah berlawanan jarum jam.

(+) : terdapat nyeri tekan pada sepanjang titik penekanan yang bisa menjalar hingga daerah kuadran kanan bawah (kuadran disekitar apendiks).
() : tidak ada nyeri tekan.

Video tutorial: Rovsing's Sign



Blumberg's sign
Blumberg's sign biasa disebut juga dengan nyeri rebound atau nyeri lepas.

Melakukan penekanan perlahan, lalu melepaskan penekanan tersebut secara tiba-tiba. Penekanan dilakukan secara tegak lurus di empat kuadran abdomen.

(+) : terdapat nyeri lepas pada sepanjang titik penekanan yang bisa menjalar hingga daerah kuadran kanan bawah (kuadran disekitar apendiks); menandakan adanya apendisitis atau peritonitis.
() : tidak ada nyeri lepas.

Video tutorial: Rebound Tenderness



Psoas sign
Melakukan penarikan otot psoas dengan cara melakukan ekstensi pada paha. Pemeriksaan ini disebut juga Cope's psoas test atau Obraztsova's sign.

Pertama, posisikan pasien untuk miring ke kiri (left lateral decubitus); Kedua, tahan bokong pasien dengan tangan kiri; Ketiga, tarik kaki pasien ke arah pemeriksa dengan menggunakan tangan kanan.

(+) : timbul nyeri pada kuadran kanan bawah abdomen saat melakukan manuver.
() : tidak ada nyeri saat melakukan manuver.

Video tutorial: Psoas Sign



Obturator sign

Melakukan penarikan otot obturator internus dengan cara melakukan rotasi internal pada caput tulang femur.

Pertama, kaki pasien diangkat dan lutunya di flexikan 90 derajat tegak lurus; Kedua, tarik kaki pasien ke arah pemeriksa untuk memberikan efek rotasi internal pada femur.

(+) : timbul nyeri pada kuadran kanan bawah abdomen saat melakukan manuver.
() : tidak ada nyeri saat melakukan manuver.

Video tutorial: Obturator Sign



Dunphy's sign
Menyuruh pasien untuk batuk.

(+) : akan muncul nyeri di wilayah abdomen saat pasien batuk.
() : tidak ada nyeri di wilayah abdomen saat pasien batuk.

Video tutorial: not available



Aaron's sign
Pemeriksaan ini bisa dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan McBurney's sign.

Melakukan penekanan pada titik McBurney (McBurney's point) yang terdapat di 2/3 antara umbilikus dan anteriot superior iliac spine (ASIS).

(+) : akan muncul nyeri di daerah epigastrium saat titik McBurney ditekan.
() : tidak ada nyeri di daerah epigastrium saat titik McBurney ditekan.

Video tutorial: not available



Aure-Rozanova's sign
Melakukan palpasi ringan dengan menggunakan jari pada segitiga petit (petit triangle)

(+) : terasa nyeri pada wilayah yang di palpasi
() : tidak terasa nyeri

Video tutorial: not available



Manuver lainnya
Selain manuver-manuver yang sudah disebutkan diatas, terdapat juga manuver lainnya yang bisa dilakukan dalam pemeriksaan apendisitis:




Sumber

Kata Kunci
tanda McBurney, tanda Rovsing, tanda Dunphy, tanda PSOAS, tanda obturator, nyeri rebond, nyeri ribon, nyeri tekan, kuadran kanan bawah, usus buntu, operasi usus buntu, pemeriksaan usus buntu, pemeriksaan fisik apendisitis.




Sebagai tenaga kesehatan; baik itu bidan, perawat, ataupun dokter, tentunya terkadang membutuhkan referensi cepat dalam me-manage pasien. Contohnya adalah seperti menghitung kebutuhan cairan, menghitung dosis syringe pump, menghitung tetes infus, menghitung dosis obat pediatri, dsb.

Beruntunglah dengan semakin berkembangnya teknologi mobile (smartphone dan tablet), banyak orang mulai membuat aplikasi yang berguna untuk tenaga kesehatan. Aplikasi-aplikasi ini berguna ketika kita membutuhkan referensi, rumus cepat, hingga sebagai alat bantu diagnosis. Banyak jenis aplikasi yang bisa digunakan, mulai dari yang gratis hingga yang berbayar.

Menurut situs Engadgdet, pada tahun 2014 Google dengan Andoid-nya menguasai 80% pangsa pasar operation system (OS) mobile. Oleh karena itu, selanjutnya saya akan berfokus pada aplikasi kesehatan pada OS Android saja.

Pada kesempatan ini saya hanya akan membuat daftar aplikasi-aplikasi kesehatan yang berbayar saja. Untuk aplikasi gratisnya, bisa dilihat di sini: Aplikasi Gratis Android Yang Wajib Dimiliki Tenaga Kesehatan. Semoga aplikasi-aplikasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman tenaga kesehatan sekalian.

Berikut ini adalah aplikasi Andorid berbayar yang wajib dimiliki di smartphone atau tablet tenaga kesehatan:


ERres- Emergency Medicine
Harga: ± Rp. 130.000,-

Aplikasi ini merupakan referensi medis bagi mereka yang bekerja di IGD. Aplikasi ini menyediakan berbagai informasi kriteria, algoritma, dosis obat, dan hitungan medis untuk trauma ataupun penyakit kegawatdaruratan.

Aplikasi ini memiliki kelebihan dari segi database dan kemudahan dalam penggunaan karena sudah diurutkan berdasarkan spesialisasi. Sebagai alternatif, terdapat juga aplikasi kegawatdaruratan yang gratis: QuickEM.


2015 EMRA Antibiotic Guide
Harga: ± Rp. 213.000,-

Setiap penyakit infeksi memiliki penatalaksanaan yang berbeda-beda; mulai dari jenis antibiotiknya, dosisnya, waktu pemakaiannya, dsb. Hal-hal seperti ini bisa membuat kita lupa pada beberapa antibiotik tertentuterutama pada penyakit yang jarang kita jumpai.

Aplikasi ini menyediakan database antibiotik penyakit infeksi yang cukup lengkap dan sudah diurut berdasarkan spesialisasi dan penyakitnya. Antibiotik pada tiap-tiap penyakit dijelaskan berdasarkan dosis dan waktu pemakaiannya. Sebagai alternatif, terdapat juga aplikasi antibiotik yang gratis: GP Antibiotics.


Pocket Eye Exam
Harga: ± Rp. 23.000,-

Aplikasi ini merupakan satu paket lengkap alat bantu diagnosis pemeriksaan mata; mulai dari pemeriksaan visus, tes buta warna, dsb. Aplikasi ini sangat mudah dan ringan digunakan pada smartpone.

Banyak jenis aplikasi alternatif untuk pemeriksaan mata. Akan tetapi, rata-rata aplikasi tersebut berbayar dan tidak lengkap satu paket seperti aplikasi ini. Jika ingin men-download aplikasi pemeriksaan mata gratis yang tidak dalam satu paket, bisa mendownload aplikasi Snellen Chart, Color Test, dan Eye Emergency Manual. Sebagai alternatif, terdapat juga aplikasi pemeriksaan mata yang gratis: Eye Test.


Mediquation Medical Calculator
Harga: ± Rp. 70.000,-

Aplikasi ini merupakan kalkulator mengenai berbagai hitungan medis; baik itu skoring diagnosis,skoring prognosis, dan rumus-rumus cairan atau obat.

Walaupun aplikasi hitungan medis seperti ini biasanya sudah terintergrasi pada aplikasi lain yang sudah saya sebutkan sebelumnya; Misalnya Medscape, MIMS, QuickEM, dsb. Akan tetapi, aplikasi ini memiliki kelebihan dalam hal tampilan yang mudah digunakan; kecepatan membuka aplikasi; serta database yang lengkap. Sebagai alternatif, terdapat juga aplikasi kalkulator medis yang gratis: Calculate by QxMD.


ECG Guide by QxMD
Harga: ± Rp. 50.000,-

Aplikasi ini merupakan aplikasi panduan membaca EKG. Aplikasi bisa digunakan oleh siapa saja; mulai dari mahasiswa, PPDS, ataupun mereka yang sudah bekerja.

Sebagai alternatif, terdapat juga aplikasi ECG yang gratis: ECG Interpretation.



Updated...


Kata Kunci
aplikasi android untuk dokter, aplikasi android untuk perawat, aplikasi android untuk bidan, aplikasi android untuk tenaga kesehatan. aplikasi android untuk tenaga medis.




Kopi merupakan minuman yang paling sering diminum di seluruh dunia selain dari teh. Minuman yang satu ini sangat nikmat diminum baik dalam keadaan panas maupun dingin. Cara penyajian dan campuran dari kopi pun beraneka ragam sehingga membuat minuman ini selalu bervariasi ketika disajikan.

Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai seputar kopi pada kehamilan. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.


Bolehkah ibu hamil meminum kopi?
Jawabannya adalah boleh. Ibu hamil boleh mengkonsumsi kopi.Yang perlu diperhatikan adalah kandungan kafein didalam kopi itu sendiri. Semakin pekat kopinya, semakin tinggi kadar kafein-nya.


Apa itu Kafein?
Kafein merupakan salah satu jenis zat psikoaktif yang bekerja pada susunan saraf pusat. Zat psikoaktif pada kafein berfungsi sebagai pencegah ngantuk.


Selain pada saraf pusat, kafein juga bisa bekerja pada organ tubuh lainnya. Salah satu contohnya adalah pada otot polos dan otot jantung. Untuk membahas lebih lanjut mengenai efek kafein pada kesehatan, bisa dibuka link berikut: Health effects of caffeine


Sumber Kafein
Kafein bisa ditemukan di dalam berbagai produk makanan, minuman, dan obat-obatan. Kadar kafein tertinggi berada di dalam kopi dan coklat. Selain itu, teh dan kola juga mengandung sedikit kadar kafein.

Selain itu, makanan-makanan yang mengandung kafein akan tetap memiliki kadar kafein walaupun sudah diolah sekalipun. Contohnya seperti dari olahan kopi dan coklat, misalnya kue coklat, kue capucino, dsb.

Berikut adalah tabel makanan dan minuman yang mengandung kafein:

Tabel dari: March of Dimes

Kadar Aman Kafein
Menurut standar yang ditetapkan oleh March of Dimes, organisasi yang bergerak dalam kesehatan ibu dan anak di Amerika Serikat, kadar kafein maksimal yang boleh di konsumsi oleh ibu hamil per harinya adalah 200 mg.


Berapa gelas kopi?
Jika dikonversikan, 200 mg kafein itu kurang lebih sama dengan 12 oz gelas kopi. Setiap kopi memiliki kandungan kafein yang berbeda-beda, tergantung dari jenis kopi dan campuran dari tiap-tiap kopi.



12 oz berapa gelas kopi?
Standar gelas di Amerika Serikat berbeda dengan di Asia. Standar gelas disana menggunakan satuan ounce (oz), sedangkan di Asia menggunakan mililiter (ml). Agar memudahkan pembaca, berikut adalah konversinya:
  • 1 oz kurang lebih sama dengan 30 ml 
  • 12 oz kurang lebih sama dengan 360 ml.
  • 360 ml kurang lebih sama dengan satu setengah Aqua gelas.

Efek samping kafein
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang berhasil menyimpulkan secara pasti efek dari kafein terhadap kehamilan. Ada penelitian yang menunjukan manfaat dari kafein terhadap janin, ada juga penelitian yang menunjukan efek samping dari kafein terhadap janin.

Walaupun dasar penelitian belum 100% pasti, March of Dimes menerapkan standarisasi agar mencegah efek samping lebih lanjut dari kafein terhadap janin. Karena tiap ibu dan janin memiliki toleransi yang berbeda terhadap kafein.

Jika mengkonsumsi kafein lebih dari 200 mg per harinya, bisa meningkatkan resiko keguguran dan kematian bayi didalam janin.


Kesimpulan
  • Ibu hamil boleh mengkonsumsi kopi dengan tetap memperhatikan kadar kafein-nya.
  • Kadar kafein yang aman untuk ibu hamil adalah 200 mg per harinya.
  • Jika dikonversikan, 200 mg kafein kurang lebih sama dengan 360 ml kopi, atau sama dengan satu setengah Aqua gelas.
  • Hati-hati akumulasi kadar kafein. Jika sudah mengkonsumsi makanan atau obat yang mengandung kafein, lebih baik hindari meminum kopi.


Sumber


Masih banyak teman-teman sejawat dokter umum yang masih bingung memilih untuk melanjutkan program spesialisnya kemana. Apakah ingin mengambil spesialis bedah, penyakit dalam, obgyn, mata, dsb.

Agar teman-teman tidak bingung memilih program spesialis, pada kesempatan ini, saya akan share mengenai diagram cara-cara memilih program spesialis sesuai bakat, sifat, dan keinginan. Diagram ini dibuat just for fun saja. Semoga teman-teman menyukainya. Berikut adalah diagramnya:


Versi 1


Versi 2



Sumber

Kata Kunci
cara memilih PPDS, program pendidikan dokter spesialis, memilih residen, memilih program spesialis.



Leukosit adalah sel yang berperan dalam sistem imun manusia. Sel ini sering digunakan untuk pemeriksaan keadaan imunitas pasien dan menjadi tolak ukur untuk pemberian antibiotik.

Teman-teman tentunya sering mendengar istilah pergeseran leukosit, bukan? Shift to the left atau Shift to the right. Pada kesempatan ini saya akan membahas mengenai pergeseran leukosit tersebut. Sebelum membahas lebih lanjut, mari kita bahas satu persatu dari mulai pembentukan leukosit dan pemeriksaanya. Semoga bermanfaat.


Komponen darah
Secara garis besar, darah terdiri dari 2 komponen utama yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri dari 3 jenis sel utama yaitu eritrosit (erithrocytes), atau dalam bahasa Indonesia disebut sel darah merah; leukosit (leukocytes), atau dalam bahasa Indonesia disebut sel darah putih; dan trombosit (platelets), atau dalam bahasa Indonesia disebut keping darah.


Asal mula leukosit
Semua sel darah terlahir dari hematopoietic stem cell di sum-sum tulang (bone marrow). Sel hematopoietic tersebut kemudian membelah diri dan mengalami proses pematangan hingga akhirnya menjadi sel-sel darah.

Gambar milik A. Rad


Jenis-jenis leukosit
Leukosit adalah sel yang merupakan bagian dari sistem imun manusia. Leukosit secara garis besar terdiri dari 5 jenis sel. Berikut adalah sel-sel leukosit berdasarkan persentasenya di darah:
  • Neutrofil (Neutrophils) 72%
  • Limfosit (Lymphocytes) 30%
  • Monosit (Monocytes) 5.3%
  • Eosinofil (Eosinophils) 2,3%
  • Basofil (Basophils) 0,4%
Kelima sel-sel tersebut memiliki berbagai macam bentuk berdasarkan tingkat kematangan dan fungsinya, sehingga jika dijabarkan satu persatu, jenis-jenis sel leukosit akan menjadi banyak. Selanjutnya, untuk mempermudah pembaca, saya hanya akan berfokus pada kelima sel tersebut saja.

Neutrofil, eusinofil, dan basofil disebut juga sebagai granulosit (granulocytes) karena memiliki granul didalam sitoplasma selnya sehingga jika dilihat dibawah mikroskop, selnya tampak berbintik. Selain itu, ketiga sel tersebut juga disebut sebagai sel polymorphonuclear (PMN) karena memiliki bentuk inti sel (nucleus) yang beragam.

Limfosit dan monosit disebut sebagai agranulosit (agranulocytes) karena tidak memiliki granul. Kedua sel ini juga disebut dengan mononuclear (MN) karena bentuk inti selnya tidak beragam.

Untuk fungsi dan karakteristiknya sel leukosit, bisa dilihat pada tabel berikut:


Pemeriksaan hitung jenis leukosit
Untuk mengetahui jumlah sel leukosit, butuh dilakukan penghitungan terhadap sel-sel tersebut. Penghitungan leukosit ini dilakukan dengan pemeriksaan hitung jenis menggunakan kamar hitung atau mesin hitung otomatis (automated hematology analyzer).

Pemeriksaan hitung jenis ini sering disebut juga differential blood count, diff. count, atau complete blood cell count (CBC). Berdasarkan situs Medscape, tujuan dilakukannya pemeriksaan hitung jenis ini adalah:
The differential count is used to assess the body’s response to certain benign conditions such as acute and chronic infections, inflammatory conditions, allergic reactions, and immunodeficiency states and various hematologic malignancies such as leukemias and lymphomas. It is also used to monitor the response to chemotherapy, growth factors, and immunosuppressive therapies.

Apa itu pergeseran leukosit?
Pergeseran leukosit (leukocytes shift) menunjukan adanya sel leukosit yang dominan di dalam darah berdasarkan tingkat kematangannya. Apakah itu sel leukosit yang sudah matang (mature) atau yang masih muda (immature). Pergeseran leukosit ini bisa diketahui melalui pemeriksaan hitung jenis.

Istilah shift (pergeseran) ini lebih digunakan untuk melihat sel granulosit saja, lebih spesifiknya neutrofil, karena jumlahnya yang paling banyak dibandingkan leukosit lain. Pergeseran yang terjadi bisa bergeser ke kiri (shift to the left) maupun bergeser ke kanan (shift to the right).

Untuk lebih memahami istilah "shift" ini, kita harus memahami proses pematangan neutrofil. Urutannya bisa dilihat pada gambar hematopoesis diatas atau pada gambar dibawah ini, pertama mulai dari myeloblast, promyelocytes, myelocytes, metamyelocytes, band neutrophil (neutrofil batang), hingga menjadi segmented neutrophil (neutrofil segmen).


Kiri atau kanan
Lalu mengapa bergeser ke kiri atau ke kanan? mengapa tidak bergeser ke atas atau ke bawah? Istilah pergeseran ini timbul pada zaman dulu dimana pemeriksaan hitung jenis masih dilakukan menggunakan mesin hitung jenis manual. Biasanya sel yang sudah mature akan disimpan di kanan dan sel yang immature akan di simpan di kiri. Sehingga jika sel immature meningkat jumlahnya, maka disebut bergeser ke kiri dan jika sel mature lebih meningkat jumlahnya, maka disebut bergeser ke kanan.

Contoh mesin hitung jenis manual

Ada juga yang berpendapat lain mengenai istilah pergeseran ini. Pada buku-buku patologi zaman dulu, proses hematopoietic stem cell menjadi sebuah sel leukosit matang dibuat dari kiri ke kanan. Sehingga apabila sel immature meningkat, maka disebut bergeser ke kiri dan apabila sel mature lebih meningkat, maka disebut bergeser ke kanan.


Shift to the left
Shift to the left, atau sering disebut juga left shift, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukan peningkatan bentuk immature dari sel neutrofil. Shift to the left menandakan adanya fase akut dari suatu proses imunologi, baik itu infeksi akut, inflamasi akut, ataupun proses nekrosis akut.

Mengapa pada fase akut neutrofil immature meningkat di darah? Untuk mudahnya, saya akan beri ilustrasi. Jika Singapura diserang oleh Indonesia, karena memiliki jumlah tentara yang hanya sedikit dan untuk meningkatkan daya tahan Singapura, maka para prajurit yang masih sekolah diikutsertakan untuk berperang.

Begitupun dengan neutrofil yang bekerja ketika ada serangan infeksi akut. Neutrofil yang masih muda akan diikutsertakan "berperang" untuk memberi pertahanan ekstra. Oleh karena itulah, jumlah neutrofil immature akan meningkat di darah.


Shift to the right
Shift to the right, atau sering disebut juga right shift, menunjukan peningkatan jumlah sel mature neutrofil dibandingkan dengan jumlah sel immature-nya. Mengapa demikian? Shift to the right terjadi akibat kerusakan "pabrik" pembuat sel darah di sum-sum tulang. Hal ini menyebabkan jumlah sel yang immature mengalami penurunan produksi atau tidak diproduksi sama sekali.

Yang sering salah kaprah adalah mengenai maksud dari shift to the right ini. Walaupun shift to the left menunjukan tanda infeksi akut, akan tetapi shift to the right bukan kebalikannya menunjukan infeksi kronis. Shift to the right merupakan tanda spesifik dari penyakit anemia pernisiosa (pernicious anemia) dan keracunan radiasi (radiation sickness).

Pada pemeriksaan hitung jenis, jumlah sel neutrofil mature ini menjadi tampak meningkat didarah. Sebetulnya jumlah sel neutrofil mature ini tetap. Akan tetapi, karena sel immature-nya menurun atau tidak ada, mengakibatkan sel yang mature tampak lebih banyak atau lebih dominan.

Selain dari itu, akibat dari tidak adanya neutrofil immature, neutrofil mature bekerja lebih ekstra dalam sistem pertahanan tubuh. Hal ini mengakibatkan sel-sel neutrofil mature menjadi membesar menjadi neutrofil raksasa (giant neutrophil).


Kesimpulan
  • Pergeseran leukosit bisa diketahui melalui pemeriksaan hitung jenis leukosit.
  • Istilah pergeseran leukosit  timbul pada zaman dulu ketika hitung jenis masih dilakukan dengan alat hitung jenis manual. Bagian kiri diisi oleh sel muda dan bagian kanan diisi oleh sel matang.
  • Pergeseran leukosit lebih menunjukan pergesaran neutrofil karena jumlahnya yang paling banyak dibanding leukosit lain.
  • Shift to the left menunjukan jumlah sel neutrofil muda meningkat di darah. Hal ini bisa terjadi karena infeksi akut, proses inflamasi akut, atau proses nekrosis jaringan yang akut.
  • Shift to the right menunjukan jumlah sel neutrofil matang meningkat di darah. Hal ini bisa terjadi karena anemia pernisiosa atau keracunan radiasi, dan BUKAN spesifik menunjukan infeksi kronis.

Sumber