Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi. Tampilkan semua postingan

dr. Haing S. Ngor adalah seorang dokter bedah yang memenangkan piala Oscar Academy Award for Best Supporting Actor pada tahun 1985 di film The Killing Fields. Dia juga adalah orang asia pertama yang mendapatkan piala Oscar pada kategori ini.

Sebelum sukses berakting, dr. Ngor adalah seorang dokter bedah yang merangkap sebagai ginekologis (dokter kebidanan) di Kamboja. Tetapi setelah terjadi pemberontakan di Kamboja pada tahun 1975, dia diungsikan di tempat pengungsian tahanan bersama istrinya.

Di tempat pengungsian itu, dr. Ngor bersama jutaan orang lainnya diperbudak dan disiksa. dr. Ngor kehilangan salah satu jarinya di tempat pengungsian ini. Dan yang sangat disayangkan, istrinya meninggal dunia saat melahirkan di tempat pengungsian tersebut.

Akhirnya pada 1979, dr. Ngor diselamatkan oleh pasukan Vietnam lalu dipindahkan ke tempat pengungsian di Thailand dan menjadi dokter di sana. Satu tahun kemudian, pada tahun 1980, dr Ngor bersama sepupunya pergi ke Amerika Serikat untuk merantau. Sayangnya lisensi medis-nya tidak diterima di Amerika Serikat sehingga membuat dia harus beralih profesi.

Pada tahun 1985, dia ditawari akting oleh salah satu pembuat film Hollywood untuk memerankan film mengenai pemberontakan di Kamboja. Awalnya dr. Ngor menolak, akan tetapi, dia teringat istrinya pernah menyuruhnya untuk menunjukan apa yang terjadi di Kamboja kepada dunia. Baru setelah itulah, dr. Ngor bersedia bermain film The Killing Fields, dan langsung memenangkan piala Oscar di Academy Awards 1985, pada akting perdananya tersebut.

Gambar dari: CAAM

Setelah mendapatkan piala Oscar dari Academy Awards, karir akting dr. Ngor terus melejit hingga dia memerankan banyak film dan tayangan serial TV di Amerika Serikat. Dia mendirikan badan amal Dr. Haing S. Ngor Foundation untuk membantu anak-anak di Kamboja dan membangun infrastuktur di negara tersebut.

Sayangnya pada tahun 1996, dr. Ngor meninggal dunia dibunuh dan dirampok hartanya oleh 3 orang berandal jalanan. Hingga sekarang, jasa-jasa dr. Ngor masih dikenang oleh masyarakat Kamboja.


Ketika kebanyakan dokter belomba-lomba mencari kemewahan, para dokter ini memilih untuk mengabdikan hidupnya untuk masyarakat banyak. Siapa saja mereka?


dr. Lie Agustinus Dharmawan, Ph.D, Sp.B, Sp.BTKV
Dokter keturunan tionghoa ini memiliki konsep unik dalam melayani pasien tanpa pamrih. Beliau mendirikan rumah sakit apung, yaitu sebuah perahu yang disulap menjadi rumah sakit. Perahu ini digunakan untuk menolong pasien-pasien di daerah kepulauan terpencil diseluruh Indonesia.

Rumah sakit apung ini awalnya sebuah perahu nelayan yang kemudian dimodifikasi menjadi sebuah perahu medis dengan fasilitas rumah sakit. Mulai dari klinik rawat jalan hingga kamar operasi tersedia di rumah sakit apung ini. Semua pelayanan di rumah sakit apung ini gratis tanpa dipungut biaya sedikit pun.

Rumah sakit apung ini merupakan bagian dari Dokter Share Foundation (Yayasan Dokter Peduli), yang merupakan yayasan amal milik beliau dalam bidang medis. Selain rumah sakit apung, yayasan milik beliau ini juga memiliki program dokter terbang.

Berita seputar dr. Lie Agustinus
Video seputar dr. Lie Agustinus




Prof. Dr. Aznan Lelo Ph.D, Sp.FK
Beliau ini merupakan staf pengajar farmakologi klinik di fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU). Walaupun gelarnya banyak, akan tetapi beliau ini sangatlah bersahaja. Beliau tidak mau dipanggil Prof, beliau lebih senang dipangging dengan panggilan Buya.

Beliau membuat tempat praktek tanpa papan nama di salah satu daerah di kota Medan dengan tarif seikhlasnya.

Berita seputar Prof. Aznan
Video seputar Prof. Aznan



dr. Lo Siaw Ging, M.A.R.S
Dokter yang akrab dipanggil dokter Lo ini merupakan dokter yang sudah sangat senior; berumur lebih dari 80 tahun. Walaupun begitu, beliau ini sangatlah ikhlas dan tulus dalam menolong pasien. Beliau membuka klinik di daerah Jagalan, Solo, dengan tarif seikhlasnya.

Berita seputar dr. Lo
Video seputar dr. Lo



dr. Ferihana
Dokter bercadar ini merupakan dokter yang sangat ramah dan ikhlas dalam mengobati pasien. Beliau membuka praktek 24 jam dengan tarif seikhlasnya di daerah Bantul, Yogyakarta.

Kisah inspiratif dan kisah suka duka beliau dalam melayani pasien dengan ikhlas sudah ditayangkan di berbagai televisi nasional.

Berita seputar dr. Ferihana
Video seputar dr. Ferihana



dr. Ni Luh Putu Upadisari
dokter yang dikenal dengan julukan "dokter pasar" ini merupakan dokter yang sangat rendah hati. Julukan nama tersebut muncul karena beliau ini membuka tempat praktek di lantai 5, Pasar Badung Baru, yaitu pasar terbesar di Bali. Beliau sangat rajin mengunjungi para pedagang dan pembeli di pasar tersebut untuk menanyakan seputar kesehatan para pedagang disana.

Selain praktik dengan tarif seikhlasnya, dokter yang akrab dipanggil dokter Sari ini juga sangat memperhatikan kesehatan reproduksi wanita. Beliau mendirikan Yayasan Rama Sesana sebagai wadah untuk membantu dan mendidik masyarakat sekitar Bali mengenai kesehatan reproduksi wanita.

Berita seputar dr. Ni Luh Putu
Video seputar dr. Ni Luh Putu







Membuat masakan berbahan dasar kentang tentunya mengharuskan kita untuk mengupasnya terlebih dahulu. Hal ini cukup merepotkan, terutama jika kentang yang akan kita masak banyak sekali jumlahnya. Beruntunglah sekarang, banyak orang di internet menemukan cara mengupas kentang secara cepat.


Berikut adalah video-video cara mengupas kentang secara cepat:





Siapa saja bisa menjadi korban dari bullying, bisa teman kita, saudara kita, atau malah anak-anak kita. Siapa yang akan menghentikan para bully itu terhadap orang yang kita sayangi?

Pada kesempatan ini, saya akan share video mengenai social study, untuk melihat bagaimana respon masyarakat bila menemukan anak yang sedang di bully. Dan ternyata responnya sungguh luar biasa dan menyentuh.

Berikut videonya:


Gambar milik: Bidgee

Lego adalah mainan legendaris yang pasti pernah dimiliki atau dimainkan oleh setiap anak di seluruh dunia. Mainan ini terdiri dari balok unik beraneka warna dan ukuran yang bisa disusun menjadi bentuk lain. Selain untuk mainan, Lego bisa digunakan untuk menguji intelegensi seorang anak.



Seiring dengan berkembangnya zaman, Lego semakin mengembangkan bisnis mainan baloknya dengan bekerja sama membuat lisensi dengan perusahaan hiburan, seperti film dan komik superhero. Mainan balok Lego berlisensi tersebut misalnya Lego Star Wars, Lego DC Superhero, Lego Marvel Superhero, dsb.

Lalu bagaimana asal mula mainan legendaris ini berdiri dan berkembang? Berikut adalah film animasi mengenai sejarah mainan Lego:




Teman-teman tentunya tidak asing lagi dengan minuman berion, Pocari Sweat. Minuman sport drink ini selalu menjadi teman setia dikala haus, terutama ketika selesai beraktivitas atau berolahraga.

Pocari Sweat dibuat dan diproduksi oleh perusahaan Jepang, Otsuka. Minuman ini ditemukan pada tahun 1980 dan terus berkembang hingga sekarang ini. Sejarah tentang minuman ini sangatlah unik, dari mulai bagaimana minuman ini ditemukan, hingga bagaimana minuman ini dipasarkan.

Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai sejarahnya, berikut video film pendek mengenai sejarah Pocari Sweat:


gambar dari tomalafamily.blogspot.com

Buah semangka yang kaya dengan air dan manis rasanya, tentu digemari oleh setiap orang. Tetapi, untuk menikmatinya kita harus membelah dan mengupasnya terlebih dahulu. Hal ini cukup memakan waktu. Beruntunglah sekarang banyak orang yang menemukan cara cepat untuk mengatasi masalah ini.

Berikut adalah video-video mengenai tips memotong dan menyajikan semangka secara cepat dan unik:


The Easiest, Fastest Way To Cut A Watermelon



How to Slice Watermelon With a Knife : Cooking Tips



How to Eat a Watermelon



How To Cut Watermelon - A Simple Yet Brilliant Technique



How To Cut a Watermelon Into Cubes



Watermelon Ninja Shows the Fastest, Easiest Way to Cut the Fruit



Watermelon: You're Eating it Wrong


Seorang dokter yang mengoperasi pasien sudahlah hal biasa. Bagaimana jika terjadi kasus kegawat daruratan yang mengharuskan seorang dokter untuk mengoperasi dirinya sendiri? Tentunya akan berbeda dari biasanya. Berikut adalah 3 kasus dokter yang mengoperasi diri mereka sendiri:


3. dr. Jerri Lin Nielsen
dr. Jerri adalah seorang dokter wanita yang ditugaskan di lembaga riset Amundsen–Scott milik Amerika Serikat di Kutub Selatan pada tahun 1999. Kala itu terjadi badai salju besar yang bisa terjadi hingga enam bulan lamanya, mengakibatkan seluruh kru terisolasi.

Ketika badai berlangsung, dr. Jerri menemukan ada benjolan di payudaranya. Pada pemeriksaan fisik dia menduga benjolan itu merupakan suatu kanker. dr. Jerri merasa bingung karena diluar badai salju yang terjadi cukup parah.

Karena dr. Jerri adalah satu-satunya dokter di tempat penelitian itu, dia terpaksa meminta bantuan dokter pusat dari Amerika Serikat dengan menggunakan telewicara (webcam) via satelit. Dikhawatirkan keganasaannya menyebar, dr. Jerri akhirnya memberanikan diri melakukan biopsi payudaranya sendiri dibantu oleh dokter pusat melalui telewicara.

Hasil biopsinya kemudian dia kirimkan via internet satelit untuk di teliti oleh dokter-dokter pusat. Setelah menunggu beberapa hari, hasil biopsinya akhirnya keluar. Memang ternyata betul, benjolan pada payudara dr. Jerri adalah merupakan sebuah sel kanker.

Karena darurat, akhirnya dr. Jerri dikirimkan supply obat-obatan kemoterapi dari pusat. Walaupun badai salju masih berlanjut, pesawat pengirim supply obat-obatan kemoterapi tetap datang walau tidak mendarat. Supply obat-obatan tersebut diterjunkan oleh pesawat di lembaga riset Amundsen-Scott dengan bantuan sinyal api.



2. dr. Evan O'Neill Kane
dr. Evan adalah dokter senior yang berpengalaman. Dia pernah melakukan banyak operasi selama hidupnya. Tetapi yang paling menggemparkan dunia kala itu adalah bagaimana dia melakukan operasi appendictomy (operasi usus buntu) terhadap dirinya sendiri.

Pada tahun 1921, saat dr. Evan berusia 60 tahun, dia mulai merasakan keluhan appendicitis (peradangan usus buntu). Saat itu dr. Evan mendapat ide untuk melakukan operasi sendiri dengan alasan ingin mencoba operasi dari sudut pandang pasien.

Sebelum operasi berlangsung, dr. Evan hanya dibius dengan menggunakan bius lokal. Lalu dengan dibantu cermin dan beberapa asisten medis, dr. Evan melakukan operasi tersebut seorang diri.

Selain tindakan operasi usus buntu sendiri, dr. Evan pernah mengamputasi jari tangannya sendiri. Lalu saat usianya 70 tahun, dia melakukan operasi herniorrhaphy (operasi perbaikan hernia) pada hernia inguinalis yang dia derita. Selama hidupnya dr. Evan sudah 3 kali mengoperasi tubuhnya sendiri.


1. dr. Leonid Rogozov
dr. Leonid adalah satu-satunya dokter yang bertugas mengikuti ekspedisi Rusia ke Antartika pada tahun 1961. Bersama 13 orang lainnya, dia ditempatkan di Novolazarevskaya Station.

Saat berada disana dia merasakan rasa tidak enak di bagian perut kanannya. Dia sudah mulai curiga tanda-tanda appendicitis (peradangan usus buntu). Semakin hari rasa nyerinya semakin hebat, badannya demam menggigil, dia curiga infeksinya sudah meluas.

Buruknya komunikasi akibat badai salju dan jarak pusat kesehatan yang sangat jauh memperkeruh suasana. dr. Leonid tidak punya pilihan lain sebelum usus buntunya perforasi (pecah) dia harus segera bertindak. Dengan dibantu oleh sopir dan beberapa orang meteorologis, dia melakukan operasi appendictomy (operasi usus buntu) sendiri. dr. Leonid melakukan bius lokal sebelum operasi dengan Novocaine. Lalu saat operasi dia menggunakan cermin sebagai pemandu operasi.

Berikut adalah cerita dr. Leonid saat mengoperasi dirinya sendiri dari jurnal yang dia tulis (dikutip dari The Atlantic):
I worked without gloves. It was hard to see. The mirror helps, but it also hinders -- after all, it's showing things backwards. I work mainly by touch. The bleeding is quite heavy, but I take my time -- I try to work surely. Opening the peritoneum, I injured the blind gut and had to sew it up. Suddenly it flashed through my mind: there are more injuries here and I didn't notice them ... I grow weaker and weaker, my head starts to spin. Every 4-5 minutes I rest for 20-25 seconds. Finally, here it is, the cursed appendage! With horror I notice the dark stain at its base. That means just a day longer and it would have burst and ...
At the worst moment of removing the appendix I flagged: my heart seized up and noticeably slowed; my hands felt like rubber. Well, I thought, it's going to end badly. And all that was left was removing the appendix ... And then I realised that, basically, I was already saved.

Lima hari setelah operasi demam dr. Leonid mulai reda. Dua minggu kemudian dr Leonid sudah bisa bekerja kembali seperti semula. Semua tindakan yang dia lakukan di dokumentasikan dan dijadikan jurnal case report.


Sumber