Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam. Tampilkan semua postingan

Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam adalah Nabi terakhir dan Nabi paling istimewa bagi umat Islam. Beliau hidup di abad ke-7 di wilayah timur tengah di tengah orang-orang jahiliyah. Allah subhanahu wa ta'ala menunjuk beliau untuk memberantas kejahiliyahan tersebut dan menegakan agama Islam di muka bumi.

Beliau adalah suri tauladan bagi seluruh umat manusia. Beliau memiliki kepribadian dan akhlak yang sangat mulia. Beliau memiliki kesabaran tiada batas dalam menghadapi kejahiliyahan. Selain itu semua, beliau juga merupakan seorang suami, keluarga, dan pemimpin yang adil.

Tetapi walaupun dengan kesempurnaan beliau, Nabi Muhammad tetaplah memiliki jasad seorang manusia. Beliau bisa sakit, bisa terluka, bisa menghasilkan keturunan, dan juga meninggal dunia. Sebagai seorang manusia tentunya beliau pasti memiliki rekam jejak biologis yang tersimpan didalam DNA. Alangkah bergunanya jika bisa mendapatkan informasi genetik dari Nabi Muhammad.



Apa itu DNA
Seluruh tubuh manusia terdiri dari kumpulan sel yang membentuk sistem organ. Setiap sel yang terdapat tersebut, kecuali sel darah merah, memiliki inti sel (nucleus). Didalam inti sel ini terdapat kromosom yang terdiri dari rantai-rantai Deoxyribonucleic Acid (DNA).


Setiap manusia memiliki 22 pasang autosom (kromosom tubuh) dan 1 pasang gonosom (kromosom kelamin). Pada laki-laki terdapat 1 pasang gonosom X dan Y. Sedangkan pada wanita terdapat 1 pasang X dan X.

DNA adalah molekul yang mengkode sifat genetik suatu organisme. Setiap data dari tiap sel di tubuh manusia tersimpan didalam DNA. Selain itu, DNA mengatur fungsi dan pertumbuhan tiap-tiap sel.

Ketika manusia melakukan proses reproduksi, akan ada penggabungan antara DNA ayah dan ibu. Nantinya DNA ini akan terus diturunkan kepada keturunan selanjutnya, baik pada anak-anaknya, cucu-cucunya, dan seterusnya. Itulah mengapa kita bisa melacak keaslian seorang anak dari DNA ini.

Untuk mendapatkan DNA hanya dibutuhkan sedikit sekali sample. DNA bisa didapatkan dimana saja di seluruh tubuh manusia. Rambut, kuku, air liur, dsb. yang penting jaringan tersebut mengandung sel, pasti didalamnya ada DNA-nya.


Untuk apa DNA Nabi Muhammad?
Ketika zaman dahulu kala, banyak orang-orang timur tengah mengaku-mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad. Hal ini terjadi terutama di negara Islam yang non-arab, contohnya seperti negara kita ini, Indonesia. Ketika masa zaman emas perdagangan Indonesia melalui jalur maritim, banyak pedagang dari timur tengah datang ke Indonesia. Beberapa diantara mereka ada yang mengaku-ngaku sebagai keturunan Nabi Muhammad.

Tingkat informasi dan pengetahuan masyarakat yang terbatas kala itu mengakibatkan masyarakat mudah percaya pada "bualan" orang-orang tidak bertanggung jawab tersebut. Asalkan berwajah arab, pandai ilmu agama, dan bisa mengelabui masyarakat. Maka sudah dipastikan, masyarakat akan tertipu.

Kenapa banyak orang mengaku-ngaku sebagai keturunan Nabi? Salah satu alasan mereka melakukan hal-hal tersebut adalah untuk bisa dihormati oleh masyarakat setempat. Bahkan beberapa diantaranya ada yang diberi harta yang melimpah atau bahkan dinikahkan dengan gadis-gadis setempat.

Banyak istilah dalam menyebut keturunan Nabi Muhammad. Salah satunya adalah Habib, Syarif, dsb. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, istilah yang lazim digunakan untuk menyebut keturunan Nabi adalah Habib, jika laki-laki, atau Habibah, jika perempuan.

Bahkan hingga zaman sekarang pun masih banyak Habib palsu yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad. Habib-habib palsu tersebut sekarang tersebar di seluruh dunia. Bahkan sudah bisa dibilang sulit untuk menentukan apakah seorang Habib itu palsu atau asli jika tidak ada rekam jejak keluarga yang jelas.

Nah, untuk menghindari para habib palsu tersebut maka dibutuhkan DNA Nabi Muhammad itu sendiri. Tujuannya adalah untuk memetakan DNA beliau sehingga nantinya bisa menjadi template atau standar dalam menentukan keturunan Nabi Muhammad. Nantinya bagian dari DNA beliau akan dicocokan dengan DNA para Habib tersebut, apakah ada kecocokan atau tidak.


Mendapatkan DNA Nabi Muhammad
Relics atau peninggalan Nabi Muhammad banyak tersebar di seluruh dunia, tetapi tidak semua peninggalan beliau tersebut bisa diambil DNA-nya. Berikut ini beberapa peningalan Nabi Muhammad yang diketahui kemungkinan masih memiliki DNA beliau:
  • Ketika perang Uhud terjadi, Nabi Muhammad sempat terluka dan kehilangan 4 giginya. Wallahu'alam. Dua diantaranya hilang. Satu disimpan di Istana Topkapi di Turki dan satu lagi di simpan oleh Sultan Mehmed II.
  • Istana Topkapi di Turki memiliki janggut Nabi Muhammad yang didapat ketika beliau selesai bercukur. Janggut tersebut di simpan dalam kotak kecil. Sekarang kotak tersebut dipindahkan ke Museum Mevlana di Turki dan dipajang disana hingga sekarang.

Kotak Janggut Nabi Muhammad di Museum Mevlan Turki
(Gambar milik Georges Jansoone)

Selama ini peninggalan janggut dan gigi Nabi Muhammad tersimpan ditempatnya masing-masing. Belum ada peneliti yang meneliti DNA Nabi Muhammad dari peninggalan tersebut. Selain itu, karena peninggalan-peninggalan beliau tersebut rata-rata sudah berumur lebih dari 1400 tahun,  kemungkinan DNA yang didapat pun juga masih meragukan.

Jangankan untuk mendapatkan DNA-nya, untuk mendapatkan selnya saja sangatlah sulit karena jaringannya sudah sangat tua. Jikalau pun dapat ditemukan, rantai-rantai DNA yang didapat dari sel-sel yang berumur sangat tua kemungkinan sudah rusak dan sulit diteliti.


Cara lain memetakan DNA Nabi Muhammad
Para peneliti baru-baru ini memiliki cara lain dalam memetakan DNA Nabi Muhammad. Caranya yaitu dengan memetakan Y-DNA Short Tandem Repeat (STR) dari keturunan Nabi Muhammad yang berada di zaman sekarang untuk melihat mundur kebelakang. Y-DNA hanya terdapat di laki-laki saja, sehingga pemeriksaan ini dilakukan pada Habib saja, bukan Habibah.

DNA dari para Habib asli di kumpulkan dari seluruh dunia dan dilihat kesamaannya. Setelah itu data DNA tersebut dicocokan satu sama lain sehingga nanti menjadi template tunggal untuk menentukan keaslian keturunan Nabi Muhammad.

Berikut ini adalah link mengenai hasil dari penelitian tersebut: Family Tree DNA: Sharifs

Kelemahan dari teknik ini adalah tidak bisa memetakan secara langsung DNA Nabi Muhammad.  Pemetaan mundur ini hanya bisa dilakukan dengan melihat Y-DNA, atau DNA dari nenek moyang laki-laki. Nabi Muhammad tidak memiliki anak laki-laki, tetapi beliau memiliki cucu laki-laki, sehingga DNA yang dipetakan akan mirip dengan cucu beliau, bukan dengan DNA beliau.

Adapun keuntungan dari teknik ini adalah dapat menilai secara akurat keturunan seseorang yang dilihat dari Y-DNA-nya. Y-DNA ini terdapat di kromosom Y, yaitu kromosom kelamin (gonosom) yang menentukan jenis kelamin laki-laki. Y-DNA bermutasi dengan pola yang sama pada individu dengan leluhur yang sama sehingga tingkat keakuratannya sangatlah tinggi.

Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai cara memetakan DNA secara mundur dengan mencari Y-DNA STR, berikut link-nya:

Renungan
Dengan kecanggihan teknologi biomolekuler akhirnya umat muslim dapat memetakan DNA dari keturunan Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam. Walaupun teknik pemetaan DNA yang dilakukan para peneliti saat ini bersifat mundur kebelakang dan tidak dapat melihat langsung DNA dari Nabi Muhammad, Akan tetapi, teknik ini sudah dapat digunakan untuk membuat suatu template dalam menentukan keturunan dari Nabi Muhammad.

Nantinya pemetaan DNA ini diharapkan dapat digunakan untuk menangkap para habib palsu yang memakai nama beliau untuk mencari keuntungan semata. Laknatullah 'alaikum.


Tambahan
Sebagai bahan bacaan, berikut ini adalah artikel lain yang membahas mengenai DNA Nabi Muhammad lainnya:


Muqodimah
Sebagai seorang pria atau wanita muslim di era modern, tentunya memiliki rutinitas dan mobilitas tinggi pergi kesana kemari, baik itu sekolah, kuliah, kerja, atau hanya sekedar bepergian untuk rekreasi. Walaupun dengan berbagai rutinitas tersebut, kewajiban utama sebagai muslim jangan sampai terabaikan, tetap harus siap sholat dimana pun dan kapan pun juga.

Berbeda dengan ketika kita sholat di rumah, sholat diluar rumah banyak kendalanya. Salah satu kendala yang akan kita bahas kali ini adalah kendala mengenai pakaian.

Ketika menjalani rutinitas diluar rumah, kita mengenakan pakaian sesuai dengan aktivitas yang kita jalani, contohnya seperti kaos, kemeja, hem, jeans, dsb. Ternyata tanpa disadari, model pakaian zaman sekarang bisa membatalkan sholat. Hal ini terutama sering terjadi pada model pakaian yang ngetat (slim fit). Mari kita bahas bersama mengenai masalah ini satu persatu.


Berbusana saat sholat
Islam mempermudah seseorang dalam berbusana ketika sholat. Asalkan menutup aurat, tidak transparan, dan bebas dari najis. Wanita menutup aurat hampir disemua tubuhnya, kecuali telapak tangan dan wajah. Sedangkah pria cukup menutup daerah pusar kebawah hingga lutut.


Wanita Indonesia
Wanita-wanita di timur tengah biasa sholat dengan pakaian seadanya asalkan menutup aurat. Beda dengan disana, wanita-wanita di Indonesia biasanya menggunakan mukena sebagai busana tambahan untuk sholat. Mukena adalah busana sholat yang khas dari Indonesia. Mukena dibuat panjang dan tidak transparan sehingga bisa menutup aurat dengan maksimal sehingga kejadian aurat terbuka pada wanita yang mengenakan mukena jarang terjadi.



Mengapa batal pada pria
Ketika masuk posisi sujud dalam sholat, pakaian otomatis akan tertarik ke atas dan celana akan tertarik ke bawah. Hal ini bisa mengakibatkan daerah aurat pada bagian bokong terbuka jika pakaian yang digunakan kekecilan atau ngetat.

Kejadian aurat terbuka bukan hanya bisa terjadi pada pakaian ngetat, bahkan pada pakaian model biasa pun bisa terjadi. Misalnya karena baju bagian belakang terlipat, atau celana yang digunakan terlalu longgar hingga melorot.

Pada pakaian yang di-design untuk ibadah pun, aurat pada bagian bokong masih bisa terbuka. Contohnya seperti pada pada baju takwa (baju koko/baju muslim) yang kekecilan. Ataupun pada saat sarung turun atau melorot, karena tidak terikat kencang.


Tips agar aurat tidak terbuka
  • Hindari menggunakan pakaian yang sudah kekecilan
  • Hindari menggunakan pakaian dengan model ngetat (slim fit).
  • Usahakan gunakan 2 lapis kaos, yaitu kaos luar dan kaos dalam. Lalu bagian kaos dalam masukan ke celana agar saat kaos bagian luar terangkat ketika sujud, bagian bokong tertutup kaos dalam.
  • Beberapa tempat sholat menyediakan sarung untuk sholat. Jika memungkinkan gunakanlah sarung tersebut. Baju dimasukan kedalam sarung, agar menghindari bokong terbuka.
  • Jika tidak ada sarung, bawahan mukena sebenarnya sah untuk digunakan. Tetapi hal ini tidak lazim dan bisa membuat malu pria yang memakainya.
  • Jika menggunakan jaket, alangkah baiknya jaketnya dilepas. Lalu bagian lengan jaketnya diikatkan ke bagian perut untuk menutupi bagian bokong. Agar jikalau bokong terbuka, maka akan tertutup oleh jaket.

Penutup
Semoga tips diatas bisa membantu teman-teman sekalian, terutama para pria, dalam menyempurnakan ibadahnya. Walaupun kita sedang bepergian dan dalam kondisi apapun, kita wajib mengerjakan sholat. Tidak ada yang sulit jika kita usahakan. Insya Allah.



Sumber




Objektif dan Subjektif
Berpikir objektif itu artinya bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang netral dan tidak memihak. Sedangkan kebalikannya adalah berpikir subjektif, yaitu berpikir sepihak dan tidak mendasar, yang hanya mengedepankan nafsu semata.

Contoh pemikiran subjektif:
  • Karena sangat mengagumi Jokowi, ketika orang mengkritik Jokowi, maka akan marah secara membabi buta.
  • Karena sangat membenci Amerika Serikat, maka tidak mau menggunakan produk dari negara tersebut.
  • Karena membenci produk Samsung, maka tidak pernah menggunakan merk Samsung dan hanya menggunakan produk lain.

Dalil di Al-Qur'an
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (Al-Baqarah Ayat 216)

Esensi dari ayat di atas adalah agar umat Islam harus berpikir objektif, netral dan tidak memihak, sehingga bisa mengambil nilai baik atau buruk dalam segala aspek kehidupan. Contohnya seperti dalam hal politik, dalam hal jual beli, dalam bersikap terhadap seseorang, dsb.

Sebagai umat Islam, maka wajib bagi kita hukumnya untuk mengamalkan ayat diatas sehingga kita bisa menjadi pribadi yang selalu berpikir objektif. Jika pola pikir objekif bisa diterapkan pada semua umat beragama, maka akan terbentuk masyarakat yang bisa saling menghargai satu sama lain. Insya Allah.


Dalil di Al-Qur'an
"Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya)." [Surat An-Nahl Ayat 81]

"Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah)." [Surat Al-Anbiyâ ayat 80]

Dari dua ayat diatas, Allah SWT menyebutkan mengenai baju besi yang digunakan untuk melindungi diri dalam perang. Seiring berkembangnya zaman, baju besi tidak terbatas pada baju perang zaman dahulu seperti di film-film kolosal. Pada zaman modern seperti sekarang ini, pemanfaatan baju besi bisa dikombinasikan dengan teknologi komputerisasi seperti layaknya Iron Man.


Memahami baju besi Iron Man
Iron Man adalah tokoh superhero fiksi yang diterbitkan oleh Marvel Comic. Iron Man menceritakan mengenai seorang ilmuwan dan milyader, Tony Stark, yang membuat baju besi canggih dan digunakan untuk menumpas kejahatan.

Dalam dunia teknik dan medis, baju Iron Man dikenal dengan istilah exoskeleton (rangka luar). exoskeleton ini dibuat untuk meningkatkan keterbatasan manusia dalam melakukan berbagai hal. Salah satu contohnya adalah meningkatkan kekuatan fisik manusia, sehingga manusia bisa mengangkat dan membawa benda berat.


Pemanfaatan exoskeleton
Pemanfaatan dari exoskeleton yang paling sering digunakan adalah dalam hal militer sebagai alat perang. Dengan kemampuan yang superior, exoskeleton dapat membawa senjata berat dan banyak amunisi. Selain itu, exoskeleton dapat melindungi penggunanya dari peluru atau ledakan.

Salah satu contoh terbaru dari exoskeleton militer adalah yang dikembangkan oleh U.S. Army, yaitu TALOS (Tactical Assault Light Operator Suit). Prototype-nya akan diuji coba pada Juni 2014, sedangkan untuk penggunaannya direncanakan dapat digunakan pada 2018.

Selain perang, exoskeleton dapat digunakan dalam hal medis. Sebagai contoh adalah HAL (Hybrid Assistive Limb) yang dibuat oleh perusahaan CYBERDYNE di Jepang. HAL berfungsi sebagai alat bantu gerak bagi orang-orang cacat dan mereka yang sedang rehabilitasi gerak. Rehabilitasi gerak diberikan pada pasien cedera atau patah tulang, terutama pada daerah tulang belakang.

Selain membantu pasien yang cacat dan pasien rehabilitasi, HAL Juga bisa berfungsi sebagai alat bantu untuk tenaga kesehatan. Salah satu fungsinya adalah membantu tenaga medis mengangkat dan memindahkan pasien yang berat (gambar sebelah kanan).


Kendala membuat exoskeleton
Walaupun terdengar sangat menarik, akan tetapi, exoskeleton ini masih banyak kekurangannya untuk dikembangkan pada saat sekarang ini. Perlu dilakukan riset lebih lanjut agar exoskeleton ini bisa mendekati sempurna seperti Iron Man.

Berikut adalah kekurangan exoskeleton pada saat ini:

Sumber tenaga (power suplly) yang masih kurang
Untuk menghidupkan exoskeleton yang canggih dibutuhkan  sumber tenaga listrik yang tinggi. Lain halnya dengan Tony Stark yang memiliki sumber tenaga listrik tinggi yang ditanam di dadanya, teknologi sekarang masih belum bisa mencapai itu. Batere Lithium yang lazim digunakan pada telepon genggam tidak bisa menyimpan daya dalam jumlah besar dalam waktu lama.

Tetapi baru-baru ini sedang dibuat portable Hydrogen fuel yang memiliki daya listrik tinggi dan bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Kelemahan dari Hidrogen ini sangat mencemari lingkungan.


Bahan yang masih terbatas
Exoskeleton kebanyakan terbuat dari bahan logam, sehingga sangatlah berat. Dibutuhkan pegas atau aktuator khusus untuk menopang logam puluhan kilogram agar tidak membebani penggunanya sehingga terasa nyaman dan fleksibel jika digerakan.
 
Oleh karena itu, dibutuhkan bahan alternatif lain selain logam yang memiliki kekuatan sekuat logam tapi seringan kapas. Diharapkan nantinya pengguna exoskeleton tidak kewalahan dalam menggunakannya.


Pergerakan sendi yang terbatas
Sendi manusia sangatlah fleksibel bergerak ke kanan-kiri, atas-bawah, memutar, dsb. Jika menggunakan exoskeleteon yang menutupi atau membatasi gerak sendi, maka exoskeleton menjadi kaku dan tidak fleksibel.

Jika bagian sendi diganti dengan bahan yang flexibel seperti karet atau alumunium, ini merupakan pisau bermata dua. Karena walaupun menguntungkan pengguna exoskeleton, bahan fleksibel tersebut tidak terlindungi dan bisa dijadikan musuh sebagai sasaran serang.


Belum adanya pengendali kecepatan gerak
Jika gerakan yang dilakukan oleh exoskeleten terlalu cepat melampaui gerakan penggunanya, dapat berakibat pada cidera otot dan ligamen. Selain cedera, dapat mempersulit pengguna exoskeleton adalam melakukan gerakan yang membutuhkan ketelitian.

Jika gerakan yang dilakukan oleh exoskeleton terlalu lambat dibandingkan gerak penggunanya, mengakibatkan fungsi dari exoskeleton ini menjadi tidak efektif dan mudah diserang musuh.

Oleh karena itu dibutuhkan sensor pengendali gerak yang bisa diperintahkan oleh pengguna exoskeleton. Sehingga gerakan yang dilakukan bisa sesuai dengan yang diinginkan.

Bagian dalam exoskeleton harus tepat
Sebuah exoskeleton haruslah nyaman dan tidak mengganggu penggunanya. Bahan exoskeleton yang terbuat dari logam jika bergesekan langsung dengan kulit bisa berbahaya. Dibutuhkan pelindung diri, seperti kain atau karet, sebelum mengenakan exoskeleton. Selain itu bahan dari logam sangatlah panas jika digunakan. Butuh sistem pendingin khusus untuk mendinginkan pengguna exoskeleton.

Bagian dalam exoskeleteon haruslah pas digunakan seperti layaknya baju. Sebuah exoskeleton hanya bisa digunakan oleh orang yang memiliki perawakan sama, hal ini dikarenakan setiap orang memiliki perawakan dan ukuran yang berbeda. Contohnya seperti ukuran dan panjang tulang, masa otot, masa lemak, dsb. Belum lagi bagian dalamnya tidak boleh terlalu longgar atau terlalu ketat sehingga mengganggu mobilitas penggunanya.


Exoskeleton kedepannya
Dengan kemajuan teknologi yang pesat seperti sekarang ini, kedepannya segala kekurangan yang terdapat pada exoskeleton bisa dikembangkan lebih lanjut untuk disempurnakan. Semua pihak diseluruh dunia baik perusahaan swasta, universitas, maupun pemerintah ikut terlibat dalam pengembangan exoskeleton. Negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang sekarang sedang berlomba-lomba untuk membuat exoskeleteon.


Renungan
Alangkah baiknya jika exoskeleton dapat dijadikan alat yang berguna untuk umat Islam, baik dalam hal kemanusiaan, ataupun dalam hal militer untuk memerangi kekafiran dan kedzoliman. Jangan sampai teknologi yang sudah Allah SWT firmankan ini dimanfaatkan oleh orang kafir untuk menyerang Islam.

Oleh karena itu sebagai seorang muslim, wajiblah kita menuntut ilmu setinggi langit. Agar suatu hari nanti bisa membuat exoskeleton canggih seperti Iron Man yang berguna untuk masyarakat, lingkungan, dan agama. Semoga tulisan singkat ini bisa bermanfaat dalam membuka wawasan dan dapat meningkatkan keinginan kita semua untuk memajukan agama ini, Insya Allah.


Tambahan
Sebagai tambahan materi, saya tambahkan video mengenai exoskeleton dari acara Science Friction di Youtube.


Sumber
http://en.wikipedia.org/wiki/DARPA
http://en.wikipedia.org/wiki/Hybrid_Assistive_Limb
http://en.wikipedia.org/wiki/Powered_exoskeleton
http://en.wikipedia.org/wiki/TALOS
http://science.howstuffworks.com/exoskeleton.htm
http://www.ryot.org/clearly-inspired-robert-downey-jr-us-military-wants-make-iron-man-suit
http://www.latimes.com/nation/la-na-ironman-military-20131030,0,2263878


Sebagai tenaga kesehatan, sumber pendapatan kita tentunya rata-rata datang dari pasien. Setiap hari kita mendapatkan rezeki dari berinteraksi dengan pasien, baik melakukan tindakan atau hanya sekedar untuk diagnosis dan memberi obat.

Tetapi sudah yakinkan kita bahwa rezeki yang kita terima itu merupakan harta yang halal? Menjual jasa itu hampir sama dengan berdagang, antara halal dan haram berbanding tipis. Oleh karena itu, untuk mencegah kita semua terjerumus pada harta yang haram, maka saya membuat artikel ini. Semoga bermanfaat.


Ilustrasi kasus
Ibu Heni adalah seorang kuli cuci. Sejak seminggu yang lalu dia terkena stroke dan lumpuh sebelah kanan badannya. Dia lalu dianjurkan untuk segera berobat ke dokter spesialis saraf oleh anak-anaknya.

Malam harinya Ibu Heni datang ke klinik praktek pribadi seorang dokter spesialis saraf ditemani anaknya dengan hanya membawa uang Rp200.000,-. Dokter tersebut mengatakan bahwa kasus Ibu Heni sudah terlambat dan tidak bisa ditangani. Dokter lalu langsung meresepkan obat. Dokter tersebut tidak memberitahu Ibu Heni obat yang diberikan hanya bersifat suportif saja, bukan kuratif.

Selesai dari kunjungan, didepan ruang praktek Ibu Heni ditagihkan oleh perawat yang merangkap sebagai kasir dengan tarif Rp100.000,-. Untuk orang seperti Ibu Heni, tarif berobat seperti itu sudah menghabiskan setengah uang yang ia sediakan untuk berobat. Lalu Ibu Heni dianjurkan membeli obat yang diresepkan dokter di apotek terdekat.

Sesampainya di Apotek, anak Ibu Heni memberikan resep ke apoteker. Apoteker tersebut mengatakan bahwa total harga obat-obatan ini adalah Rp200.000,-. Karena merasa obat-obatan tersebut terlalu mahal, Ibu Heni dan anaknya hanya bisa membeli setengah resep saja.

Sesampainya dirumah, Ibu Heni mulai mengkonsumsi obat-obatan yang dibelinya tersebut. Hari demi hari berlanjut, obat yang dibeli oleh Ibu Heni pun akhirnya habis dikonsumsi. Karena penyakit tidak kunjung sembuh, Ibu Heni merasa kecewa dengan harga obat yang mahal tersebut.


Realitanya
Tidak ada kejelasan tarif berobat membuat kebanyakan praktik medis di Indonesia bisa dikatakan tidak sesuai dengan prinsip jual beli di dalam hukum Islam. Kunjungan pasien ke tenaga kesehatan seperti mantri (perawat), bidan, atau pun dokter tidak disertai dengan sistem pembayaran yang transparan. Hal ini terjadi baik di tempat praktek pribadi ataupun di tingkat RS. Pembayaran dibayarkan diakhir kunjungan (post paid) tanpa adanya kesepakatan (ijab qobul) antara tenaga medis dengan pasien.

Kebanyakan pasien merasa kaget dengan tagihan kunjungan ke tempat kesehatan. Baik tagihan biaya jasa konsultasi atau tagihan pembelian obat. Kebanyakan pasien terpaksa membeli obat yang mahal dengan harapan bisa sembuh walaupun dengan ketidak-ridhoan. Menurut hukum fiqih, jika adanya ketidak-ridhoan dari pembeli terhadap penjual, maka jual belinya tersebut tidak sah. Uang yang diterima otomatis menjadi tidak halal.

Agar terhindar dari harta yang tidak halal tersebut, mari kita bahas bersama bagaimana cara menjual jasa medis yang sesuai dengan tuntunan Islam. Dalam ilmu fiqih, tata cara menjual jasa dibahas di dalam bab ijarah.


Definisi ijarah
Menurut bahasa, definisi ijarah adalah al-itsabah (memberi upah). Sedangkan menurut istilah, definisi ijarah adalah pemberian suatu pemanfaatan dengan syarat imbalan.

Pemanfaatan yang dimaksud didalam ijarah dibagi dua:
  • Jasa: Jasa tukang bangunan, jasa dokter, jasa pengacara, jasa guru mengajar, dsb.
  • Sewa: Sewa rumah, sewa hewan ternak, sewa barang atau kendaraan, dsb.

Landasan hukum ijarah
1. QS. Al-Zukhruf: 32
Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan di dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.

2. QS. Al-Qashash: 26-27
Salah seorang dari dua orang wanita itu berkata; Ambillah ia sebagai orang yang bekerja pada kita, karena sesungguhnya orang yang paling baik kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya. Berkata ia (Nabi Syuaib); Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari dua orang anakku ini atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun, dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun maka hal itu adalah kebajikan darimu, dan aku tidak bermaksud memberatkan kamu, dan insya Allah kamu akan mendapatkan aku termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang baik

3. Hadits Rasulullah yang diriwayatkan Ibnu Majah
Berikanlah upah kepada orang yang kamu pakai tenaganya sebelum keringatnya kering.

Syarat ijarah
Ijarah dalam dunia kesehatan menjadi halal jika sudah memenuhi syarat-syarat berikut:
  1. Adanya penjual jasa (perawat, bidan, atau dokter) dan pembeli (pasien).
  2. Adanya kesepakatan (ijab qobul) antara dua belah pihak.
  3. Adanya harga atau upah (ujrah) yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak.
  4. Memberikan nilai manfaat dari jasa yang dijual terhadap pembeli (pasien).

Ijab qobul untuk tenaga kesehatan
  1. Memberitahu harga jasa konsultasi.
    • Dilakukan dengan cara menyebutkan harganya ke pasien sebelum melakukan konsultasi.
    • Selain itu, bisa juga dengan menggunakan poster yang ditempel di ruang tunggu pasien.
    • Contoh tulisan di poster: "dr. Jono Sp.PD - Tarif Jasa Konsultasi: Rp50.000,- tanpa termasuk obat."

  2. Memberitahu harga jasa tindakan tertentu (suntik, jahit, buka jahitan, dll.).
    • Jasa tindakan bisa kita sebutkan harganya melalui ucapan atau dengan tulisan berupa selembaran (leaflet, brosur, atau poster).
    • Jika memungkinkan, sebutkan harga setiap barang yang kita gunakan dalam suatu tindakan. Contoh seperti pada pasien yang akan disuntik tetanus. Kita harus jelaskan harga jarum suntik, kapas alkohol, vaksin tetanus, dan jasa orang yang menyuntiknya.
    • Jika tidak memungkinkan dirinci secara detail, cukup kita sebutkan harga satu paket tindakannya saja.

  3. Memberitahu harga obat.
    • Memberi pilihan kepada pasien, apakah pasien ingin obat generik atau obat paten.
    • Alangkah baiknya kita mempunyai rangkuman daftar harga obat yang sering kita digunakan untuk ditunjukan kepada pasien. 
    • Berikanlah pilihan obat generik atau obat paten ke semua pasien, baik pasien tidak mampu ataupun pasien yang mampu. Bahkan orang mampu sekalipun, jika tiba-tiba diresepkan obat mahal pasti tidak akan ridho.

Penutup
Mudah-mudahan cara jual beli jasa ini bisa kita terapkan dalam praktek kita sehari-hari. Sehingga nantinya bisa membuat kita terhindar dari rezeki yang tidak halal dan membuat rezeki yang kita terima menjadi lebih berkah dan halal. Insyaallah.


Sumber

Kata Kunci
Gaji halal dokter, perawat, bidan. Uang halal dokter, perawat, bidan. Cara bekerja yang halal dokter, perawat, bidan.



Tulisan ini sudah di-update pada 10 Januari 2022. 


Muqodimah
Ingatkah dulu ketika kita masih kecil, kita diajarkan mengenai tata cara thaharah atau membersihkan diri? Hal pertama yang dilakukan sebelum shalat adalah ber-thaharah menyucikan diri dari hadas besar dan hadas kecil. Setelah itu kita berwudhlu, lalu kita shalat.

Terkadang timbul perasaan was-was mengenai hadas ini. Apakah kita sudah yakin bersih dari hadas atau tidak? Tahukah kamu? Ternyata setiap pria setelah buang air kecil (BAK), jika tidak dibersihkan dengan baik, akan menyisakan urin (air seni) beberapa tetes di saluran kencingnya. Lalu jika menetes keluar ketika shalat, sisa urin ini bisa membuat shalat menjadi tidak sah karena najis.

Banyak pria muslim yang belum mengetahui cara membersihkan kemaluannya dengan baik. Oleh karena itu, saya menulis artikel ini untuk sharing mengenai cara membersihkan kemaluan pria yang dalam ilmu fiqih dikenal dengan istilah istibra. Istibra ini menurut beberapa ulama hukumnya wajib dan anjuran istibra ini hanya dikhususkan untuk pria.


Kisah di zaman Rasulullah

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin ’Abbâs Radhiyallahu anhu, dia berkata Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati dua kuburan, lalu Beliau bersabda: “Sesungguhnya keduanya ini disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa dalam perkara yang berat (untuk ditinggalkan). Yang pertama, dia dahulu tidak menutupi dari buang air kecil. Adapun yang lain, dia dahulu berjalan melakukan namimah (adu domba)”. Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengambil sebuah pelepah kurma yang basah, lalu membaginya menjadi dua, kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menancapkan satu pelepah pada setiap kubur itu. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasûlullâh, kenapa anda melakukannya”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Semoga Allah meringankan siksa keduanya selama (pelepah kurma yang basah, lalu membaginya menjadi dua, kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menancapkan satu pelepah pada setiap kubur itu. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasûlullâh, kenapa anda melakukannya”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Semoga Allah meringankan siksa keduanya selama (pelepah kurma ini) belum kering”. (HR. Bukhari, no. 218; Muslim, no. 292).
Dari kisah yang diangkat dari hadits diatas, kita dapat mengambil hikmah untuk selalu bersih dalam membersihkan kemaluan.


Anatomi saluran kencing
Secara aspek anatomis, jarak urethra (saluran kencing) dengan bladder (kandung kemih) pria dan wanita memiliki perbedaan. Jarak urethra wanita kurang lebih 4 cm. Sedangkan jarak urethra pria dari kandung kemih berkisar antara 15 cm hingga 29 cm, tergantung dari ukuran penis pria, semakin panjang ukuran penisnya, maka urethra-nya semakin panjang.


Secara fisiologis, mekanisme pengeluaran urin dari kandung kemih melibatkan pintu keluar urin (external urethral sphincter) dan dorongan yang kuat dari otot detrusor (musculus detrusor) yang mengelilingi kandung kemih. Setiap manusia bisa merasakan rasa ingin kencing ketika kandung kemihnya mulai berisi 150 ml. Jika urin yang didalam kandung kemih sudah mencapai 400 ml, akan mulai timbul rasa tidak nyaman di otak dan membuat kita ingin pergi ke toilet.

Yang jadi masalah bagi pria adalah jarak urethra-nya yang panjang. Ketika selesai kencing, otot detrusor akan melemah dan tidak lagi memeras urin di dalam kandung kemih. Sedangkan di urethra masih ada urin yang belum terdorong keluar. Disepanjang urethra setelah prostat tidak ada otot untuk mendorong urin keluar, sedangkan jalan keluar urin di ujung penis masih jauh. Hal ini membuat beberapa tetes urin tertinggal di urethra.

Urin yang tersisa ini jika kita bergerak atau berubah posisi maka akan menetes keluar. Jika perubahan posisi ini terjadi pada saat kita shalat, misalnya ketika kita sujud lalu berdiri, hal ini akan membatalkan shalat karena urin (air seni) hukumya najis.



Posisi buang air kecil
Aisyah RA berkata, “Barangsiapa yang mengatakan pada kalian bahwa Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam pernah kencing sambil berdiri, maka janganlah kalian membenarkannya. (Yang benar) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa kencing sambil duduk (jongkok).” (HR. At Tirmidzi dan An Nasa’i)
Hudzaifah RA berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatangi pembuangan sampah milik suatu kaum. Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam kencing sambil berdiri. Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta diambilkan air. Aku pun mengambilkan beliau air, lalu beliau berwudhu dengannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dua hadits diatas menjelaskan bahwa Nabi Muhammad pernah buang air kecil dengan posisi berdiri dan jongkok. Posisi mana yang terbaik? Jika kita lihat secara anatomis, posisi terbaik saat kencing adalah jongkok. Karena pada posisi jongkok kandung kemih tertekan dan akan memberikan dorongan yang kuat pada otot detrusor saat pengosongan kandung kemih. Sehingga pada saat jongkok sisa urin akan keluar lebih banyak.
 
Untuk melihat hadits lain yang membahas posisi buang air kecil, bisa di lihat di link berikut: Mubhar: Hukum Kencing Berdiri


Tempat buang air kecil
Toilet umum untuk pria rata-rata tersedia dalam bentuk Urinal. Urinal ini banyak ditemukan terutama di tempat-tempat perbelanjaan, hotel, tempat wisata, bahkan di masjid yang mewah pun sering ada.
 
Walaupun praktis, hati-hati jika buang air kecil di urinal karena bisa mencipratkan dan memantulkan urin yang kita keluarkan, yang jika terbawa shalat, bisa mengakibatkan shalatnya tidak sah karena membawa najis.


Bukan hanya urinal, tetapi semua toilet berdiri yang menghadap dinding keramik bisa memantulkan urin. Hal ini dikarenakan keramik bersifat hidrofobik (tidak menyerap air) sehingga urin bisa terpantulkan. Selain itu, jarak orang yang buang air kecil sangatlah dekat dengan keramik sehingga lebih rawan terkena pantulan urin. 
 
Untuk lebih memahami bagaimana urin ini menyiprat, teman-teman bisa lihat video berikut:

Jika kita sedang kepepet untuk ke toilet umum, alangkah baiknya untuk buang air kecil di kloset tempat buang air besar, baik kloset jongkok ataupun kloset duduk. Walaupun tidak 100% aman dari cipratan urin, tapi diarahkan ke kloset lebih aman untuk menghindari resiko terkena cipratan urin ke pakaian kita.
 
Selain membawa najis, ciprataan urin yang ditimbulkan oleh bahan keramik yang memantulkan urin bisa berbahaya karena bisa membawa bakteri. Untuk memahami mekanisme dan bahaya ciprataan urin, bisa lihat video dari berikut ini:


Istibra
Istibra dalam bahasa Arab berarti menuntut kebersihan. Istilah istibra digunakan pada masalah pernikahan dan masalah thaharah. Istibra yang kita bahas kali ini adalah istibra dalam masalah thaharah. Istibra dilakukan setelah selesai buang air kecil untuk meyakinkan bahwa tidak ada air kencing yang tersisa di saluran kencing (urethra).


Dalil istibra
"...Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih." (At-Taubah ayat 108)
“Sucikanlah dirimu dari air kencing, karena sesungguhnya sebagian besar siksa kubur itu disebabkan olehnya.” (Hadits Riwayat Abu Daruquthni)

Sehubungan dengan ayat dan hadits diatas, beberapa ulama mewajibkan melakukan istibra. Terutama jika ada perasaan was-was (ragu) setelah buang air kecil.


Tata cara istibra mengikuti struktur saluran kencing
Banyak cara beristibra untuk membersihkan sisa urin di urethra, mendehem, menggoyangkan badan, berjalan kecil dikamar mandi, jongkok berdiri jongkok, melompat kecil, dan sebagainya. Beragam cara tersebut bisa membersihkan sisa urin, tetapi kurang optimal.

Cara yang paling baik melakukan istibra adalah dengan cara membuang urin mengikuti struktur saluran kencing pria, yaitu dengan mengurut perineum, pangkal penis (proksimal) hingga ujung penis (distal), dan kepala penis (gland penis). Cara ini mengikuti struktur anatomis saluran kencing, sehingga diharapkan bisa membersihkan sisa urin:

  1. Mengurut antara lubang anus dan penis (perineum) sebanyak tiga kali.
  2. Meletakkan telunjuk di bawah batang penis dan ibu jari di atas batang penis, lalu mengurut dari pangkal hingga ujung penis sebanyak tiga kali.
  3. Menekan kepala penis (gland penis) sebanyak tiga kali.
  4. Terakhir, basuh kemaluan dengan air yang suci secukupnya (sesuai sunah).

Setelah istibra
Apabila kita tidak beristibra setelah buang air kecil, lalu disaat wudhu atau shalat terasa ada cairan yang keluar, maka wudhu atau shalatnya batal karena cairan yang keluar dianggap najis.

Dan apabila kita telah istibra, lalu pada saat wudhu atau shalat terasa ada cairan yang keluar, cairan yang keluar dianggap suci dan tidak membatalkan wudhlu atau shalat.

Cairan yang keluar dari kemaluan setelah istibra dianggap suci karena terjadi diluar kehendak kita. Kita sudah berusaha maksimal dengan istibra untuk membersihkan diri. Allah tidak membebani seseorang di luar batas kemampuannya:
"Allah ingin memberikan kemudahan untuk kalian dan manusia tercipta dalam kondisi lemah." (An-Nisa ayat 28)
 
 
Cairan fisiologis dari kemaluan
Secara alami, urethra akan selalu mengeluarkan cairan mukus fisiologis yang berfungsi untuk menjaga kelembapan urethra dan juga berfungsi untuk melindungi sel-sel epitel di sepanjang saluran urethra. Jadi, saluran ini akan tetap basah, dan akan terus mengeluarkan cairan mukus.
 
Menurut Syaikh 'Utsman Al-Khamis, pada dasarnya kemaluan pria itu seperti puting susu hewan yang mengeluarkan air susu, jika dibiarkan maka ia diam (tidak mengalir), dan jika diperas maka ia akan mengalir. Lengkapnya bisa dilihat pada video berikut:


Cairan mukus ini normalnya harus berwarna bening dan berjumlah sedikit. Jika warnanya sudah mulai berubah dan jumlahnya sudah mulai banyak, apalagi disertai dengan nyeri saat BAK, maka artinya ada penyakit di badan  kita, bisa penyakit infeksi saluran kencing ataupun penyakit infeksi menular seksual.


Lupa istibra
Lalu bagaimana jika kita lupa istibra dan ada tetesan sisa air kencing yang mengenai celana? Tidak perlu mengganti celana, caranya cukup diusap dengan air setelapak tangan, insyaallah kain yang kita kenakan akan kembali suci. Hal ini didasarkan pada hadits berikut, dimana Rasulullah memerintahkan agar membersihkan najis (dalam hadits ini air madzi) dari pakaian:
Shal bin Hunaif R berkata, “Dahulu aku biasa mendapati kesulitan dan kepayahan karena madzi sehingga aku sering mandi karenanya. Lalu aku utarakan hal tersebut kepada Rasulullah SAW, Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya cukuplah bagimu hanya dengan berwudhu.’ Kemudian aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dengan madzi yang mengenai pakaianku?’ Maka jawabnya, ‘Cukuplah bagimu mengambil setelapak tangan air lalu tuangkanlah pada pakaianmu (yang terkena madzi) sampai lihat air itu membasahinya." (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Cukup basahi celana pada daerah yang terkena najis hingga bentuk, warna, dan aroma najis hilang. Jangan terlalu membasahi celana, cukup dibasahi secukupnya. Jika terlalu basah nanti bisa mengakibatkan kulit menjadi lembab dan mudah terkena jamur (panu atau kurap). Salah satu contoh penyakit jamurnya adalah Tinea cruris, yaitu penyakit karena jamur Malasezia sp. yang timbul di daerah selangkangan. Biasanya nanti timbul gejala gatal-gatal di daerah selangkangan. Jika dibiarkan, jamur tersebut bisa menyebar ke kulit yang lembab lainnya dan bisa menjadi sangat gatal hingga bisa mengganggu aktivitas dan mengganggu tidur.
 
 
Istibra yang bid'ah
Menurut Ibn Qayyim dalam kitabnya Ighatsatul Lahfan, beberapa cara istibra yang sempat saya sebutkan diatas merupakan sesuatu yang bid'ah, contohnya seperti jongkok berdiri jongkok, melompat kecil, naik turun tangga, memasukan air kedalam kemaluan, dsb. Untuk memahami dan mengetahui lebih lanjut tata cara istibra yang merupakan bid'ah atau bukan, bisa di buka di link berikut: Pusat Kehidupan: Was-Was Kencing Tidak Tuntas.
 
Tata cara istibra yang saya sebutkan diatas tidak berdasarkan hadist, tapi berdasarkan medis dengan mengikuti anatomi saluran kencing, sehingga diharapkan bisa membersihkan saluran kencing secara optimal dan membantu menghilangkan rasa was-was.
 
Adapun cara istibra yang sesuai sunah, menurut Ustadz Ammi Nur Baits, adalah dengan mengusap kemaluan dengan air, seperti menurut hadits nabi:
“Dari Zaid bin Haritsah, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa Jibril mendatangi beliau pada awal masa beliau mendapat wahyu. Kemudian, Jibril mengajarkan wudhu dan shalat. Setelah selesai wudhu, beliau mengambil satu cakupan air dan menyiramkannya ke kemaluannya.” (HR. Ibnu Majah, Ad-Daruquthni, dan Hakim; dinilai sahih oleh Al-Albani) 
Sebagian ulama menjelaskan, “Dengan cara ini, jika engkau merasa meneteskan air kencing maka yakinlah bahwa yang menetes itu bukan kencing, tetapi air yang tadi disiramkan.”
Jika teman-teman ingin melihat video cermah dari para syaikh dan ustadz untuk perkara ini, kalian bisa melihat video-video berikut ini:


Jika masih ragu
Semua penjelasan tentang menghilangkan rasa (was-was) karena air seni sudah dijelaskan diatas. Lalu bagaimana jika setelah istibra masih ada rasa ragu mengenai suci atau tidaknya dari najis? Rasa ragu merupakan hal yang wajar bagi manusia. Tetapi jika rasa ragu tersebut berlebihan, akhirnya bisa mempersulit diri untuk beribadah. Karena rasa ragu datangnya dari setan.

Seperti kata Imam Al-Ghazali:

Jangan terlalu banyak berfikir dalam perkara hendak melakukan istibra‘ sehingga menimbulkan was-was dan menyusahkan.”
Ini beberapa tips dari saya agar menghilangkan keraguan setelah istibra:
  • Lakukan istibra secukupnya dan tidak berlebihan karena takut masih keluar najis.
  • Yakinkan diri bahwa dengan istibra kita sudah berusaha maksimal untuk menghindari najis.
  • Ucapkan "la haula wala quwwata illa billah" (Tidak ada daya dan upaya kecuali atas izin Allah) untuk berserah diri kepada Allah dan memohon diberi keyakinan.


Ragu berlebihan
Lalu bagaimana jika rasa ragu tersebut masih ada walaupun kita sudah berusaha? Hati-hati terhadap rasa ragu yang berlebihan, bisa jadi itu merupakan masalah psikologis yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah Obsessive–Compulsive Disorder (OCD). OCD merupakan suatu kelainan dimana penderitanya merasa ragu terus menerus (obsesif [obsessive]) dan melakukan tindakan untuk menghilangkan rasa ragu itu berulang-ulang (konvulsif [compulsive]).
 
Keluhan OCD ini pun beragam antara satu orang dengan yang lainnya, ada yang ringan dan ada yang berat, contoh kasus ringannya seperti masalah istibra ini. memang ada beberapa orang yang susah hilang was-wasnya. 
 
Contoh kasus: seorang pria terus-terusan memiliki rasa ragu terhadap najis dari air seni. Walaupun sudah beristibra berulang-ulang, pria tersebut tidak bisa meyakinkan dirinya akan bersih atau tidaknya dari najis tersebut. Akibatnya, pria tersebut jadi terganggu aktivitas dan ibadahnya.
 
Jika kasusnya sudah seperti contoh diatas, dianjurkan berkonsultasi dengan dokter umum atau dokter spesialis kejiwaan. Tidak perlu malu atau ragu untuk konsultasi kepada dokter karena OCD ini merupakan masalah medis dari kelainan psikis yang bisa mengganggu kualitas hidup seseorang. Nantinya oleh dokter akan diberikan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan obat-obatan antidepresan untuk menekan rasa ragu yang berlebihan tersebut.
 
 
Pesan 
Karena pria secara anatomis memiliki urethra yang panjang, maka kita sebagai pria muslim wajib melakukan istibra untuk menghindari najis. Lebih baik lagi jika buang air kecil dengan posisi jongkok lalu istibra setelahnya. Menurut wawancara dengan teman-teman saya yang sering kencing jongkok lalu istibra, mereka merasa lebih bersih dan tidak terasa ada cairan yang keluar dibandingkan dengan kencing berdiri lalu istibra.
 
Semua gambar yang ditampilkan disini menampilkan kemaluan pria dan wanita, tetapi bertujuan untuk pendidikan bukan untuk pornografi. Semoga ilmunya bermanfaat dan bisa diamalkan oleh pembaca sekalian. Jazakallah.


Sumber bacaan


Kata kunci
Air seni atau air kencing yang keluar saat shalat, tetesan air seni atau air kencing saat sholat, keluar air seni atau air kencing saat shalat, was-was dan ragu air kencing atau air seni.


Jika kita perhatikan masjid-masjid di sekitar rumah kita jumlah jama'ahnya sungguh memprihatinkan. Terkadang hanya terisi satu shaf, atau bahkan kurang. Jama’ah masjid ini bukannya bertambah, tetapi makin beriringnya waktu malah makin berkurang.

Dilihat dari rata-rata kunjungan ke masjid berdasarkan usianya, jama’ah yang rutin sholat di masjid rata-rata berusia 40 tahun keatas. Dari mulai jama'ahnya, imamnya, hingga muadzinnya, semuanya sudah mulai berusia udzur.

Jama'ah yang berusia dibawah 40 tahun itu hanya datang ke masjid disaat-saat tertentu saja. Misalnya saat jam istirahat kerja atau jam istirahat sekolah pada waktu dzuhur. Atau saat sedang ada dirumah pada saat Ashar atau Maghrib. Hanya ada 1 atau 2 orang saja yang datang untuk sholat berjamaah di waktu-waktu sulit seperti Isya dan Subuh.

Masyarakat modern disibukan dengan kecanggihan teknologi yang membuat mereka betah di rumah. Internet, siaran Televisi, dan video game adalah salah satu contohnya. hal ini membuat tidak adanya "pergantian pemain" di masjid.

Mari kita hitung dengan matematika sederhana probabilitas keadaan jama’ah masjid di masa depan:

Kita misalkan semua jam’ah masjid yang rutin mengisi masjid itu berusia 40 tahun.
Dan usia harapan hidup jama'ah tersebut adalah 65 tahun.
65 - 40 = 25

Maka dalam waktu 25 tahun kedepan masjid itu akan kosong.

Itu hanya 25 tahun kedepan, bagaimana 50 atau 100 tahun kedepan!? Mungkin kita tidak akan mendengar suara adzan dan melihat orang sholat berjama'ah lagi dimasa depan. Naudzubillahimindzalik.

Oleh karena itu mari kita sejahterakan masjid dari sekarang. Kita mulai dengan diri sendiri sholat di masjid. Selanjutnya kita ajarkan kepada anak-anak kita untuk ikut mensejahterakan masjid. Karena jika bukan kita yang mensejahterakan masjid, maka siapa lagi!?


Al-Quran merupakan kitab terakhir bagi umat manusia. Tidak hanya berisi mengenai ajakan menuju jalan kebenaran, yaitu jalan Allah SWT, Al-Quran juga berisi berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan. Dari mulai ilmu sejarah, matematika, biologi, astrofisika, dsb. Disiplin ilmu yang ada di dalam Al-Quran bahkan kebenarannya ada yang baru terungkap dalam beberapa dekade terakhir. Subhanallah.

Pada kesempatan ini saya akan share mengenai kebesaran Allah SWT yang bisa kita lihat di Al-Quran dengan menggunakan ilmu matematika sederhana. Semua angka pada tulisan ini bukanlah merupakan angka pasti, karena sesungguhnya ilmu kita sebagai manusia sangatlah terbatas. Tidak mungkin kita bisa menghitung kekuasaan Allah SWT yang maha tidak terbatas.


Perbandingan waktu
"Dan sesungguhnya satu hari (menurut perhitungan) Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun menurut perkiraanmu." (Al-Hajj ayat 47)
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (As-Sajdah ayat 5)

Berdasarkan 2 ayat diatas, mari kita perkirakan perbandingan hari antara dunia dengan akhirat menggunakan hitungan matematika sederhana.
  • 1 hari di akhirat = 1.000 tahun di dunia
  • 1 tahun di dunia = 365 hari
  • 1 hari di akhirat = 365 x 1000 = 365.000 hari
Berarti satu hari di akhirat adalah 365 ribu hari di dunia.


Coba kita misalkan, jika 1 hari di akhirat juga ada 24 jam seperti di dunia.
  • 1 hari di akhirat = 1.000 tahun di dunia
  • 1 hari di dunia = 24 jam
  • 1 jam di akhirat = 1000/24 = 41,7 tahun

Maka setiap jam di akhirat adalah sama dengan 41,7 tahun di dunia.

Usia harapan hidup umat Nabi Muhammad adalah kurang lebih 60 tahun.
maka jika kita bandingkan waktu hidup di dunia dengan kehidupan akhirat.
  • 1 jam di akhirat = 41,7 tahun
  • 60 tahun/41,7 tahun = 1,4 jam

Maka kita hanya hidup di dunia selama 1,4 jam berdasarkan hitungan akhirat.
"Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan main-main dan senda gurau belaka. Dan sesungguhnya negeri akhirat itu adalah terlebih baik bagi orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" (Al-An’am ayat 32)


Perbandingan jarak
Selanjutnya kita akan buat perbandingan sederhana antara jarak bumi dengan akhirat, yang setiap 1 hari perjalanan kesana adalah sama dengan 50.000 tahun. Seperti dijelaskan pada ayat berikut:
Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (Al-Ma’arij ayat 4)
Kita misalkan jarak yang kadarnya 50.000 tahun bagi manusia, akan ditempuh dengan menggunakan kecepatan cahaya (kecepatan paling cepat di dunia yang diketahui saat ini).

Kecepatan cahaya dalam 1 detik adalah 300.000 km/detik
Jarak antara bumi dan akhirat adalah 50.000 tahun

Jika 50 ribu tahun kita konversi ke dalam hitungan detik, maka:
  • 50.000 tahun x 365 = 18.250.000 hari
  • 18.250.000 hari x 24 = 438.000.000 jam
  • 438.000.000 jam x 60 = 26.280.000.000 menit
  • 26.280.000.000 menit x 60 = 1.576.800.000.000 detik

Lalu kita kalikan 50 ribu tahun dengan jarak tempuh kecepatan cahaya tiap satu detik:
1.576.800.000.000 detik x 300.000 km/detik = 473.040.000.000.000.000 kilometer

Maka jarak bumi dan akhirat adalah 473.040 trilyun kilometer yang ditempuh menggunakan kecepatan cahaya selama 50 ribu tahun. Artinya, para malaikat dapat menempuh perjalanan tersebut dalam 1 hari dengan melebihi kecepatan cahaya.


Renungan
Tidak bosan-bosannya saya mengingatkan bahwa semua hitungan yang diuraikan diatas hanyalah asumsi dan bukanlah sebuah angka pasti.  Mustahil bagi kita sebagai manusia menghitung kekuasaan Allah SWT yang maha tidak terbatas. Karena sesungguhnya kita sebagai manusia hanya diberi ilmu yang amat sangat sedikit.

Hitungan diatas dibuat dengan sederhana dengan harapan agar kita memahami bahwa alam dunia ini hanyalah sedikit dan sebentar saja dibandingkan dengan alam akhirat nanti. Sehingga kita bisa memanfaatkan waktu hidup ini sebaik-baiknya untuk beribadah kepada Allah SWT. Insyaallah.


Sumber


Berapa lama kita hidup didunia?
Maksimal 64 tahun, dan sisanya adalah "bonus".
Bukan suatu bonus yang patut dinikmati.
Tapi bonus yang patut direnungi.
Bonus untuk membayar dosa di masa lalu.

Berapa lama kita sholat dalam satu hari?
Lima menit tiap satu waktu sholat wajib.
Dan 25 menit per 5 kali sholat wajib per hari.
Dalam 1 tahun 9150 menit kita sholat.
Dalam 1 tahun 152 jam 30 menit kita sholat.

Jika kita akil baligh usia 14 tahun.
Dan jika kita hidup 64 tahun tanpa "bonus".
Artinya amalan kita dihitung selama 50 tahun.
Selama itu kita hidup 26.352.000 menit.
Selama itu kita hidup 439.200 jam.
Selama itu juga kita sholat sepanjang hidup kita selama 457.500 menit
Atau selama 7.670 jam sepanjang hidup kita

Jika kita bandingkan usia dengan waktu sholat kita
Itu hanya 1/58 kali dari waktu hidup kita.
itu hanya 0,58% dari total waktu hidup kita
Itu hanya sebagian kecil waktu dari hidup kita.
Kenapa kita masih malas menambah waktu ibadah kita!?

Allah memberi kita tempat tinggal.
Dengan pembayaran 0,58% dari waktu kita.
Jika kamu membayarnya, kamu mendapatkan bonus dari "Ridwan".
Dan jika kamu tidak bayar, maka kamu mendapat hukuman.
Hukuman dari "Malik" sang penagih hutang.

1. Al -Anaanah
Banyak keluh kesah dan selalu merasa tak cukup, apa yg diberi semua tak cukup. Diberi rumah tak cukup, diberi motor tak cukup, diberi mobil tak cukup, dll. Tak ridha dengan pembelaan dan aturan yang diberi suami. Hanya asyik ingin memenuhi kehendak nafsu dia saja, tanpa memperhatikan perasaan suami, apalagi bisa hingga tidak berterima kasih pada suami. Bukannya hendak menolong dan mempermudah suami dengan apa yg suami beri, tetapi malah tak pernah puas, ada saja yg tak cukup.

2. Al-Manaanah
Suka mengungkit. Kalau suami melakukan hal yg dia tidak berkenan maka diungkitlah segala keburukan tentang suaminya itu: tak ingat budi, tak bertanggungjawab, tak sayang dan macam-macam. Padahal suami sudah mencurahkan segalanya kepadanya.

3. Al -Hunaanah
Ingin pada suami yang lain atau suka membanding-bandingkan suaminya dengan suami atau lelaki lain. Tak ridha dengan keberadaan dan kekurangan suami ada.

4. Al- Hudaaqah
Suka memaksa. Bila berkehendak sesuatu, maka dipaksa suaminya melakukan. Pagi, Siang, dan malam tidak kenal waktu menekan dan memaksa suami. Adakalanya dengan berbagai ancaman: ingin lari, ingin bunuh diri, suami tidak sayang, ingin membuat malu suami, dll. Suami dibuat seperti budaknya, bukan sebagai pemimpinnya. Yang dipentingkan adalah kehendak dan kepentingan dia saja.

5. Al -Hulaaqah
Sibuk bersolek atau tidur dan santai-santai saja. Hingga dia lalai dengan ibadah-ibadah, seperti sholat, wirid, zikir, mengurus rumah-tangga, berkasih sayang dengan suami dan anak-anak, dll.

6. As-Salaaqah
Banyak berbicara dan menggosip. Pagi, siang, dan malam asik menggosip terus. Zaman sekarang ni bergosip bukan saja berbicara di depan suami dan teman-temannya, tetapi dengan telpon, SMS, internet, BBM dan macam-macam cara yang lain . Yang jelas isteri tu asyik menyusahkan suami dg kata-katanya yg menyakitkan untuk didengar.


Sumber:
Notes Facebook dari Adi Suarna



Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang. (Thaahaa ayat 116)

Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (Thaahaa ayat 117)

Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, (Thaahaa ayat 118)

dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (Thaahaa ayat 119)

Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi [949] dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (Thaahaa ayat 120)

Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. (Thaahaa ayat 121)

Kemudian Tuhannya memilihnya, maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. (Thaahaa ayat 122)

Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. (Thaahaa ayat 123)

Lihatlah keadaan surga yang begitu nyaman pada surat Thaahaa ayat 118-119. Di ayat itu disebutkan bahwa di surga nanti kita tidak akan merasa lapar, haus, kepanasan dan tidak akan telanjang. Apa maksud tidak bertelanjang disini? Kita lihat pada ayat 121 pada surat diatas yaitu ketika nabi Adam dan Siti Hawa memakan buah Kholdi, maka nampaklah aurat keduanya. Maka arti kata "tidak bertelanjang" disini jelas, bahwa disurga nanti tubuh kita akan tertutupi auratnya.

Bahkan di surga pun Allah menutupi aurat manusia. Lalu mengapa kita yang tinggal di muka bumi mengumbar aurat tanpa rasa malu. Padahal kita sudah diperintahkan oleh Allah untuk menutup aurat kita.  Apakah kita masih bisa masuk surga dengan aurat terbuka? Sedangkan para penghuni surga adalah orang-orang yang menutupi auratnya.


Kebiasaan di dunia akan terbawa ke akhirat, itulah kalimat yang tepat menggambarkan keadaan kita nanti. Ketika kita terbiasa menutup aurat kita, maka kita akan berkumpul di lingkungan orang-orang yang auratnya tertutup, yaitu surga. Lalu ketika kita terbiasa dengan aurat terbuka, maka kita akan berkumpul di lingkungan orang-orang yang auratnya terbuka, yaitu neraka.

Terutama yang sering melupakan makna auratnya adalah para lelaki. Banyak sekali lelaki yang cuek bertelanjang dada dan cuek mengenakan celana pendek diatas lutut. padahal itu sudah termasuk mengumbar aurat. Aurat lelaki itu antara pusar hingga lutut. Maka untuk para lelaki hati-hatilah dalam berpakaian.

Aurat wanita itu adalah seluruh tubuhnya kecuali muka, telapak tangan, dan telapak kaki. Tetapi masih banyak saja wanita muslim yang belum menutupi auratnya. Atau sudah menutupi auratnya tetapi masih asal-asalan, contohnya seperti wanita berjilbab tetapi menggunakan baju ketat. Padahal rugi sendiri mengumbar aurat hanya untuk mendapat siksa. Belum lagi dengan dibukanya aurat tersebut bisa meningkatkan kejadian pemerkosaan.

Maka temanku, siapapun kalian baik laki-laki maupun wanita, ayolah kita mulai menutupi aurat kita. Janganlah terpengaruhi "fashion buka-bukaan", toh rugi nantinya, aurat dipamer cuma untuk mendapat siksa. Memulai sesuatu yang baik itu sulit, tetapi jika sudah dijalani Insyaallah diberi kemudahan.




Muqodimah
Kadang kita dibingungkan oleh banyaknya nama dan istilah dari penghuni alam ghaib (iblis, setan, jin, dsb.). Bukan hanya kita yang masih awam, beberapa ulama dan ustadz masih banyak juga yang mencampuradukan nama-nama mahluk ghaib sehingga kadang membingungkan. Agar tidak membingungkan, berikut adalah rangkuman singkat tentang siapa saja mereka yang menghuni alam ghaib berdasarkan Al-Qur'an:

Iblis, Jin, dan Malaikat
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al-Kahfi ayat 50)

Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa populasi alam ghaib yang patut kita ketahui hanya ada dua genus, yaitu malaikat dan jin. Sedangkan iblis itu merupakan spesies dari jin, dan tidak berdiri sendiri dalam satu genus.

Lalu pada kalimat selanjutnya dari surat Al-Kahfi diatas menyebutkan bahwa iblis itu memiliki keturunan. Dan jika Iblis diciptakan pertama kali, dapat disimpulkan bahwa iblis merupakan jin yang pertama, layaknya nabi Adam sebagai manusia pertama.

Syaitan
Lalu bagaimana dengan syaitan (setan), mengapa syaitan tidak dimasukan kedalam genus mahluk ghaib? Mari kita lihat 2 ayat dibawah ini.

Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Al-An`aam ayat 112)

Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia. (An-Naas ayat 4-6)

Maka dapat disimpulkan dari 2 ayat diatas, bahwa syaitan itu bukan merupakan suatu makhluk. Akan tetapi syaitan itu lebih merupakan suatu sifat, karena sifat "setan" ini dapat dimiliki oleh jin dan manusia. Tetapi Allah menjelaskan dengan kata "golongan", artinya tidak semua manusia dan jin memiliki sifat syaitan, hanya sebagiannya saja.

Penutup
Ketika penciptaan nabi Adam, Allah memperkenalkan nabi Adam kepada dua genus mahkluk ghaib yaitu Jin dan Malaikat. Iblis merupakan species dari Jin. Dan syetan merupakan suatu sifat jahat yang dapat dimiliki genus jin dan manusia.

Itulah semua penghuni alam ghaib, yang dijelaskan Allah di Al-Qur'an, yang patut kita ketahui. Semua mengenai hal-hal ghaib masih merupakan rahasia Allah yang maha luas. Wallahu'alam bissawab.