Sejarah bioskop di Sukabumi
Pada dekade 80–90-an, Kota Sukabumi memiliki banyak perusahaan bioskop lokal; mulai dari bioskop Capitol, bioskop Gelora, bioskop Indra, bioskop Royal, dsb. Lalu dengan berjalannya waktu, hadirlah bioskop dari 21 group yang terdapat di Ramayana daerah Odeon—sehingga disebut Odeon 21.
Kala itu, Odeon 21 memiliki konsep yang modern dan nyaman dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan bioskop lokal; sofa yang empuk, ruang ber-AC, layar lebih lebar, kualitas suara lebih bagus, dsb. Hal ini mengakibatkan bioskop-bioskop lokal mulai kalah bersaing dengan bioskop Odeon 21 sehingga akhirnya bioskop-bioskop lokal tersebut mulai gulung tikar satu persatu.
Zaman terus berkembang; teknologi semakin maju. Memasuki tahun 2000-an, akhirnya bioskop Odeon 21 juga harus ikut gulung tikar karena kalah bersaing dengan film-film bajakan. Hal itu dikarenakan, kala itu, distribusi film masih dengan cara manual menggunakan reel sehingga film-film baru sangat lama muncul di bioskop—bisa muncul 3 bulan kemudian setelah release. Akibatnya, masyarakat lebih senang menonton film bajakan karena filmnya lebih cepat release dibandingkan bioskop.
Untuk mengetahui bagaimana sejarah lebih lanjut mengenai perusahaan bioskop lokal di Sukabumi, bisa buka link berikut: Jejak Bioskop-Bioskop di Kota Sukabumi.
15 tahun kemudian
Setelah lebih dari satu dekade Kota dan Kabupaten Sukabumi tidak memiliki bioskop, akhirnya pada tahun 2015, Platinum Cineplex memberikan kabar gembira dengan berencana membuat bioskop di Kota Sukabumi.
Hal ini dikemukakan langsung oleh Raam Punjabi, selaku pemilik dari Platinum Cineplex, pada wawancara yang dilakukan oleh Muvila pada 2015 lalu:
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Platinum Cineplex dan perusahaan bioskop di Indonesia, bisa buka link berikut: Perusahaan Bioskop di Indonesia
Lokasi bioskop
Pada dekade 80–90-an, Kota Sukabumi memiliki banyak perusahaan bioskop lokal; mulai dari bioskop Capitol, bioskop Gelora, bioskop Indra, bioskop Royal, dsb. Lalu dengan berjalannya waktu, hadirlah bioskop dari 21 group yang terdapat di Ramayana daerah Odeon—sehingga disebut Odeon 21.
Kala itu, Odeon 21 memiliki konsep yang modern dan nyaman dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan bioskop lokal; sofa yang empuk, ruang ber-AC, layar lebih lebar, kualitas suara lebih bagus, dsb. Hal ini mengakibatkan bioskop-bioskop lokal mulai kalah bersaing dengan bioskop Odeon 21 sehingga akhirnya bioskop-bioskop lokal tersebut mulai gulung tikar satu persatu.
Zaman terus berkembang; teknologi semakin maju. Memasuki tahun 2000-an, akhirnya bioskop Odeon 21 juga harus ikut gulung tikar karena kalah bersaing dengan film-film bajakan. Hal itu dikarenakan, kala itu, distribusi film masih dengan cara manual menggunakan reel sehingga film-film baru sangat lama muncul di bioskop—bisa muncul 3 bulan kemudian setelah release. Akibatnya, masyarakat lebih senang menonton film bajakan karena filmnya lebih cepat release dibandingkan bioskop.
Untuk mengetahui bagaimana sejarah lebih lanjut mengenai perusahaan bioskop lokal di Sukabumi, bisa buka link berikut: Jejak Bioskop-Bioskop di Kota Sukabumi.
15 tahun kemudian
Setelah lebih dari satu dekade Kota dan Kabupaten Sukabumi tidak memiliki bioskop, akhirnya pada tahun 2015, Platinum Cineplex memberikan kabar gembira dengan berencana membuat bioskop di Kota Sukabumi.
Hal ini dikemukakan langsung oleh Raam Punjabi, selaku pemilik dari Platinum Cineplex, pada wawancara yang dilakukan oleh Muvila pada 2015 lalu:
"Sebentar lagi kita akan ada di Bitung (Sulawesi Utara) dan Sukabumi (Jawa Barat). Tahun ini total akan ada 10 lokasi, jadi akan ada enam lokasi lagi. Saya tidak janjikan bangun 1.000 gedung, saya tidak mau bersaing dengan raksasa. Tapi, saya ingin menciptakan sarana untuk perfilman kita di tempat-tempat yang belum terjamah. Boleh juga dibilang karena saya tidak punya pilihan untuk bersaing di Jakarta, jadi saya kembangkan lahan sendiri," ujar Raam Punjabi.Platinum Cineplex adalah perusahaan bioskop terbesar di Indonesia ke-4 setelah 21 Cineplex, CGV blitz, dan Cinemaxx. Platinum Cineplex masih terbilang baru dalam bisnis bioskop di tanah air dan masih dalam proses berkembang dengan membangun banyak gedung bioskop di seluruh Indonesia hingga ke beberapa negara Asean.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Platinum Cineplex dan perusahaan bioskop di Indonesia, bisa buka link berikut: Perusahaan Bioskop di Indonesia
Lokasi bioskop
Bioskop Platinum Cineplex rencananya akan dibuat di mall Central Point Sukabumi yang sekarang sedang dibangun di bekas reruntuhan Pasar Pelita. Rencananya mall ini akan selesai pada tahun 2020. Jika sudah selesai nanti, maka mall ini akan menjadi mall kedua di Sukabumi setelah Supermall.
Selain bioskop, mall Central Point Sukabumi juga akan memiliki hotel bintang 5 di lantai tertingginya. Mall ini nantinya akan tersambung dengan stasiun kereta api melalui sky bridge agar memudahkan para turis untuk melancong dan menikmati hiburan di Kota Sukabumi.
Update 2018
Developer mall central Point Sukabumi, PT. Anugerah Kencana Abadi (AKA), melarikan uang para pedagang bekas Pasar Pelita sebanyak 8 miliyar sehingga proyek mall ini gagal total untuk dibangun. Hingga kini, kasus ini masih disidangkan.
Selanjutnya, bioskop lain yang akan berencana didirikan di Sukabumi adalah bioskop Dee Cinema milik Dheeraj Kalwani. Lokasi dan tempat belum diketahui di Sukabumi daerah mana. Akan tetapi, setelah cabang pertama bioskop Dee Cinema di Ciloto, Cianjur, ditutup paksa karena didemo dan ditolak warga setempat, entah bagaimana kelanjutan bioskop Dee Cinema di Sukabumi.
Update 2020
Sekarang akhirnya, Sukabumi sudah kembali memiliki bioskop dengan brand lokal bernama Moviplex. bioskop ini memiliki 3 studio yang surprisingly sangat nyaman dan memiliki parkiran yang cukup luas. Bioskop ini berlokasi di Jl.Bhayangkara No 234.
Kata Kunci
mal sukabumi, mol sukabumi, bioskop sukabumi, hiburan sukabumi, kuliner sukabumi.