Kriteria Framingham Untuk Mendiagnosis Congestive Heart Failure (CHF)


Kriteria Framingham adalah suatu kriteria untuk mendiagnosis congestive heart failure (CHF)atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan gagal jantung kongestif. Kriteria ini dibuat pada tahun 1993 oleh grup peneliti Framingham Heart Study dan masih digunakan hingga sekarang oleh seluruh tenaga kesehatan diseluruh dunia.



Diagnosis CHF ditegakan dengan kriteria Framingham jika terdapat minimal 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor.

Berikut adalah Kriteria Framingham:1


Kriteria Mayor


Kriteria Minor
  • Batuk malam hari
  • Efusi pleura
  • Takikardi (hingga >120 kali per menit)
  • Edema pada kedua pergelangan kaki (angkle edema)
  • Penurunan kapasitas vital paru sepertiga dari nilai maksimum (menggunakan spirometri)
Kriteria Minor tidak bisa digunakan jika ada penyakit penyerta lain seperti pulmonary hypertension, chronic lung disease, cirrhosis, ascites, dan/atau nephrotic syndrome.2


Kekuatan Diagnosis
Kriteria Framingham memiliki sensitivitas yang baik tetapi spesifisitas-nya kurang baik:2,3
  • Sensitivity: 96%
  • Specificity: 78%



Daftar Pustaka
  1. Framingham Classification: Ho KK, Pinsky JL, Kannel WB, Levy D. The epidemiology of heart failure: the Framingham Study. J Am Coll Cardiol. Oct 1993;22(4 Suppl A):6A-13A.
  2. McKee PA, Castelli WP, McNamara PM, Kannel WB. The natural history of congestive heart failure: the Framingham study. N Engl J Med. 1971 Dec 23;285(26):1441-6.
  3. Sainz A, Jimeno, et al.Validity of Framingham criteria as a clinical test for systolic heart failure. PubMed. Nov 2006.

Kata Kunci
Framingham Criteria, kriteria gagal jantung kongestif, decompensatio cordis, decom cordis, decomp cordis, dekom kordis

0 Komentar:

Posting Komentar