Obat Demam Untuk Ibu Hamil


Obat untuk demam
Di Indonesia, obat-obatan untuk mengurangi demam rata-rata mengandung Paracetamol atau Ibuprofen. Keduanya merupakan obat demam yang sama-sama efektif tetapi memiliki mekanisme kerja yang berbeda. Diantara dua itu, manakah yang paling aman untuk ibu hamil?


Kategori kehamilan pada obat demam
Untuk mengetahui obat-obatan yang aman untuk janin, Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat membuat kategori obat-obatan untuk ibu hamil berdasarkan tingkat keamanannya terhadap janin:
  • Kategori A = Aman untuk janin
  • Kategori B = Cukup aman untuk janin
  • Kategori C = Digunakan jika perlu, kemungkinan akan ada efek samping pada janin
  • Kategori D = Digunakan jika darurat, bisa terjadi efek samping pada janin
  • Kategori X = Tidak pernah digunakan dan sangat berbahaya bagi janin

Paracetamol dan Ibuprofen termasuk dalam kategori C, artinya kemungkinan bisa saja terjadi efek samping terhadap janin ketika di konsumsi oleh ibu hamil.

Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai kategori kehamilan pada obat-obatan, bisa buka link berikut:  Obat-Obatan yang Boleh dan Tidak Boleh Untuk Ibu Hamil.



Paracetamol
Paracetamol adalah obat untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri, baik nyeri sendi ataupun nyeri kepala. Paracetamol bisa dibilang obat "dewa" yang sering diresepkan oleh seluruh tenaga kesehatan di seluruh dunia. Paracetamol dijual bebas dan bisa dibeli tanpa resep di warung-warung atau apotek terdekat.

Paracetamol memiliki nama kimia Para Aminophenol (4-Aminophenol). Sinonim dari Paracetamol adalah Acetaminophen. Istilah Acetaminophen lebih sering digunakan di negara Amerika Serikat dan Jepang. Sedangkan istilah Paracetamol lebih sering digunakan secara Internasional.


Obat-obatan yang mengandung Paracetamol
Merek obat yang mengandung Paracetamol sangat banyak jenisnya dipasaran, baik itu berupa obat tunggal atau dikombinasikan dengan kandungan obat-obatan lainnya.


Berikut ini adalah contoh merek obat-obatan yang hanya mengandung Paracetamol saja:
  • Paracetamol (generik)
  • Panadol (biru)
  • Sanmol
  • Pamol
  • dsb.


Berikut ini adalah contoh merek obat-obatan yang mengandung Paracetamol yang dikombinasikan dengan obat-obatan lain:
  • Panadol Cold And Flu (hijau)
  • Panadol Extra (Merah)
  • Konimex Flu dan Batuk
  • Neozep Forte
  • Decolgen
  • Oskadon
  • Mixagrip
  • Paratusin
  • Alpara
  • dsb.

Efek samping Paracetamol pada kehamilan
Paracetamol diketahui dapat meningkatkan angka kejadian janin mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorders (ADHD) dikemudian hari. ADHD ini timbul pada penggunaan Paracetamol jangka panjang dan terus menerus.2

Ilustrasi ADHD (gambar dari Sheknows)

ADHD dalam bahasa Indonesia disebut dengan Gangguan Pemusatan Pikiran dan Hiperaktif (GPPH). ADHD adalah suatu gangguan dimana seorang anak menjadi sulit konsentrasi dan sangat hiperaktif. Hasil penelitian mengenai efek samping ADHD pada janin akibat Paracetamol dapat dilihat lebih lanjut di ABC News dan Kompas Health.

Selain ADHD, paracetamol juga meningkatkan sedikit angka kejadian terjadinya Cryptorchidism pada janin. Cryptorchidism Adalah suatu penyakit pada janin laki-laki dimana testisnya tidak turun.


Ibuprofen
Ibuprofen sangat jarang diresepkan pada ibu hamil karena efek sampingnya. Salah satu efek sampingnya adalah meningkatkan resiko keguguran dan mengakibatkan kelainan jantung pada janin.1,3

Ibuprofen adalah obat yang termasuk dalam golongan Non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID). Selain sebagai obat demam, Ibuprofen juga merupakan obat yang sering digunakan untuk mengatasi nyeri, terutama nyeri sendi.


Obat-obatan yang mengandung Ibuprofen
Di Indonesia, kebanyakan Ibuprofen jarang di jual lepasan di warung-warung, tetapi lebih sering ditemui di toko obat atau apotek.


Berikut ini contoh merek obat-obatan yang mengandung Ibuprofen:
  • Proris
  • Mofen
  • Bufect
  • Dofen
  • Profen
  • dsb.

Perlukah obat demam ketika hamil?
Alangkah baiknya seorang ibu hamil untuk menahan diri dalam mengkonsumsi obat-obatan. Jika sakit tidak tertahankan, lebih baik langsung konsultasi dengan tenaga kesehatan; baik itu bidan, perawat (mantri), dokter, ataupun dokter spesialis kandungan.

Jika terpaksa membeli obat-obatan sendiri, hingga saat ini Paracetamol masih cukup aman untuk di konsumsi oleh Ibu hamil. Belilah obat yang hanya mengandung Paracetamol saja. Hindari membeli obat yang mengandung Paracetamol, yang dikombinasikan dengan obat lain karena dikhawatirkan efek sampingnya terhadap janin. Ikuti aturan pakai dan jangan mengkonsumsi Paracetamol dalam jangka waktu lama karena dapat meningkatkan resiko terjadinya efek samping terhadap janin.

Obat-obatan untuk demam hanya meredakan demam, bukan menghilangkan penyebab demam. Oleh karena itu, dibutuhkan kunjungan ke tenaga kesehatan untuk melihat penyebab demam itu sendiri. Segera temui tenaga kesehatan jika sakit berlanjut lebih dari 2 hari.


Daftar Pustaka
  1. Anonim. ABC Australia. ADHD Linked to Paracetamol Use During Pregnancy. Updated Wed 26 Feb 2014. http://www.abc.net.au/news/2014-02-25/adhd-link-to-paracetamol-use-during-pregnancy/5284044. Diakses pada Maret 2014.
  2. Anonim. NHS. Can I take Ibuprofen During Pregnancy. www.nhs.uk/chq/Pages/2398.aspx?CategoryID=73&SubCategoryID=107. Diakses Maret 2014. 
  3. MM, Werler. Et Al. 1992. PubMed: First Trimester Maternal Medication Use in Relation to Gastroschisis. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1533958. Diakses Maret 2014.

Kata Kunci
Obat demam ibu hamil, obat demam saat hamil, paracetamol untuk kehamilan, ibuprofen untuk kehamilan.