Kelas Tanpa Batas: Memaksimalkan Belajar di Waktu Optimal

Gambar dari Canva (royalty-free license)

Waktu optimal belajar bagi anak-anak

Memiliki anak yang cerdas dan berprestasi adalah dambaan setiap orang tua. Namun, tahukah kalian bahwa kunci utama untuk mencapai hal tersebut terletak pada pemilihan waktu belajar yang tepat?


Menurut penelitian, otak manusia bekerja paling optimal pada pukul 4 pagi hingga 7 pagi. Sayangnya, jadwal belajar formal di sekolah biasanya baru dimulai pada pukul 7.30 pagi, sehingga waktu emas belajar ini terlewatkan.


Begitupun juga ketika anak-anak ingin mengikuti bimbingan belajar (bimbel) yang umumnya diadakan di waktu pulang sekolah, seperti pada siang, sore, atau malam hari. Pada waktu-waktu tersebut, kemampuan otak anak-anak untuk menyerap informasi sudah menurun.


Belum lagi jika ditambah dengan jadwal sekolah yang padat, misalnya saja pada anak-anak yang bersekolah di sekolah Islam terpadu, yang memadukan kurikulum sekolah umum dan madrasah diniyah. Anak-anak ini baru bisa pulang sekitar pukul 4 sore. Belum lagi jika pulangnya terjebak macet, belum mereka harus makan malam, belum harus mandi, belum harus sembahyang. Mungkin si anak akan kembali punya waktu kosong di pukul 6 hingga pukul 7 malam.


Jika kita suruh lagi mereka untuk ikut bimbel, yang ada anak-anak akan "ngedumel" karena sudah tidak mood belajar. Bisa sih, kita paksakan. Tapi, nanti konsentrasi dan daya tangkap mereka menjadi berkurang karena sudah keburu malas dan capek. Itulah mengapa waktu pagi hari sangat dianjurkan untuk digunakan belajar.


Mengapa pagi hari merupakan waktu belajar yang ideal?

  • Otak yang Segar: Di pagi hari, otak anak-anak berada dalam kondisi paling segar dan fokus. Hal ini dikarenakan mereka telah beristirahat dengan cukup dan siap untuk menerima informasi baru.
  • Meningkatkan Daya Ingat: Penelitian menunjukkan bahwa daya ingat anak-anak lebih optimal di pagi hari. Hal ini berarti materi pelajaran yang dipelajari di pagi hari akan lebih mudah diingat dan dipahami.
  • Meningkatkan Konsentrasi: Di pagi hari, anak-anak umumnya lebih tenang dan tidak mudah teralihkan oleh hal-hal lain. Hal ini membuat mereka lebih mudah berkonsentrasi pada pelajaran.



Memilih bimbel yang tepat

Gambar dari Canva (royalty-free license)

Setelah mengetahui waktu belajar yang ideal untuk anak-anak, langkah selanjutnya adalah memilih tempat bimbel yang tepat. Bimbel harus dapat mengakomodasi waktu belajar pagi hari dan memberikan metode belajar yang efektif.

Itulah mengapa, saya merekomendasikan Kumon sebagai tempat bimbel pilihan, yang merupakan tempat bimbel Matematika anak dan tempat les Bahasa Inggris anak yang sudah terpercaya sejak 1958.


Mengapa Kumon?

  • Metode self-learning: Kumon menggunakan metode self-learning dalam bentuk lembar kerja soal yang bisa dikerjakan di rumah. Hal ini memungkinkan anak-anak untuk belajar di pagi hari, sesuai dengan waktu optimal otak mereka.
  • Jadwal fleksibel: Mayoritas kegiatan bimbel di Kumon dilakukan secara mandiri di rumah, dengan tatap muka dengan pembimbing hanya 2 kali per minggu untuk evaluasi. Jadwal tatap mukanya pun fleksibel, bisa diikuti di hari Sabtu-Minggu, sehingga tidak mengganggu kegiatan sekolah.

Metode self-learning dan jadwal yang fleksibel ini bisa memaksimalkan potensi anak-anak di pagi hari. Setelah anak-anak bangun, sembahyang subuh, dan sarapan, mereka bisa langsung mengerjakan soal-soal dari Kumon. Bahkan, ketika perjalanan menuju sekolah pun, mereka bisa sambil mengerjakan soal Kumon di dalam mobil.



Kumon Connect: kelas tanpa batas

Gambar dari Canva (royalty-free license)

Kumon terus berinovasi untuk memberikan pengalaman belajar terbaik bagi anak-anak. Kini, Kumon menghadirkan Kumon Connect, aplikasi pembelajaran Kumon Digital melalui tablet berbasis Android dan iOS. Kumon Connect menawarkan les Matematika online dan/atau kursus Bahasa Inggris online yang terintegrasi dengan metode pembelajaran Kumon yang telah terbukti efektif.


Kumon versi biasa saja sudah sangat fleksibel dalam mengakomodir waktu belajar para siswanya, apalagi sekarang ada versi digitalnya. Anak-anak bisa mengerjakan soal lebih mudah tanpa perlu membawa alat tulis dan modul lembar kerja Kumon, sehingga anak-anak bisa belajar kapanpun dan dimanapun, tanpa batas. Misalnya saat mudik lebaran, anak-anak bisa mengerjakan lembar kerja Kumon dengan ditemani kakek dan nenek di kampung halaman.


Kita juga sebagai orang tua bisa memantau progres anak-anak melalui aplikasi Kumon Connect. Kita bisa mengetahui level kemampuan anak-anak sudah sejauh mana dalam belajar. Jadinya, setiap biaya yang kita keluarkan untuk membayar bimbel, benar-benar menjadi investasi yang maksimal untuk anak-anak kita di kemudian hari.


Bahkan, untuk evaluasi dengan guru pembimbing pun, bisa dilakukan hanya melalui aplikasi saja, tanpa perlu tatap muka langsung. Ini sangat berguna sekali, terutama jika ada faktor eksternal yang menghambat anak-anak untuk belajar; misalnya seperti saat kemarin pandemi Covid, ataupun saat cuaca tidak mendukung untuk keluar rumah, misalnya karena ada banjir atau hujan lebat. Benar-benar sangat fleksibel.


Walaupun begitu, orang tua juga tetap harus ikut memantau kegiatan anak-anak saat mengerjakan soal di tablet mereka, agar saat mereka mengerjakan soal, tidak berpindah ke aplikasi lain seperti Youtube atau game. Hal ini bisa dilakukan langsung oleh para orang tua, sambil mereka mengerjakan soal, kita pantau dan tunggu mereka; atau bisa juga kita pantau mereka melalui aplikasi Google Family Link yang bisa dipasang ke tablet berbasis Android, sehingga aplikasi non Kumon, bisa dimatikan sementara selama anak-anak mengerjakan soal. Praktis, kan?


Ayo, tunggu apalagi, ajak anak-anak kita, saudara-saudara kita, untuk mengikuti Kumon agar bisa memaksimalkan potensi mereka dalam belajar.


0 Komentar:

Posting Komentar